Malam-malam Sinta mengeluh tenggorokannya sakit hingga muntah-muntah. Malang, nyawanya tak tertolong. Usut punya usut, ternyata wanita yang bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) di Mojokerto, Jawa Timur, itu diracun salah seorang pelanggannya.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 16 April 2023. Pukul 19.15 WIB, Sinta melayani seorang pria hidung belang di kamar kosnya di wilayah Mojosari, Mojokerto. Rupa-rupanya pria itu sempat membawakan martabak terang bulan untuk Sinta sore harinya, pukul 17.30 WIB. Hanya, anehnya penganan yang biasanya manis itu terasa pahit dirasa Sinta.
"Korban cerita ke tetangga kosnya kalau sempat makan terang bulan tersebut tapi terang bulan yang rasanya manis itu terasa pahit oleh korban," ucap Kompol Kariono selaku Kapolsek Mojosari pada Selasa, 18 April 2023.
Khawatir terjadi apa-apa, Sinta pun dibantu tetangga kosnya ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong pada pukul 03.35 WIB, Senin, 17 April 2023. Setelahnya, polisi pun bergerak mengusut hal ini.
Tak berapa lama kemudian, polisi menangkap 2 orang bernama Irfan Yulianto Putri (25) dan Supaino Sanjaya. Siapa mereka dan apa hubungannya dengan Sinta?
Peran 2 Tersangka
Irfan ternyata pernah memiliki hubungan dengan Sinta. Mereka menikah secara siri, tetapi hubungan itu kandas. Sedangkan Supaino adalah teman Irfan, yang berperan sebagai eksekutor.
Kanit Reskrim Polsek Mojosari Iptu Bambang Sunandar mengatakan Irfan mengaku sakit hati dengan Sinta. Irfan menuding Sinta telah menyantet kedua orang tuanya.
"Ia menuduh korban membawa foto orang tuanya ke dukun untuk disantet," ujar Iptu Bambang.
Selain itu, lanjut Bambang, Irfan disebut sering berutang ke Sinta hingga tak mampu membayarnya. Ujungnya, sepeda motor Irfan pun disita Sinta.
Darah Irfan mendidih. Skenario pembunuhan pun disusun. Irfan menggunakan tangan Supaino untuk menghabisi nyawa Sinta dengan menggunakan racun tikus yang telah dibubuhkan ke martabak terang bulan, jus melon, dan udang mentah.
Supaino menyanggupi perintah Irfan itu meskipun tanpa upah. Lho, kenapa?
Menurut Iptu Bambang, Supaino merasa memiliki utang budi pada Irfan karena pernah dibantu keluar dari perjanjian pesugihan di laut selatan. Irfan sendiri dikenal sebagai praktisi supranatural di Kalibokor, Surabaya. Itulah kenapa Supaino sepakat melaksanakan perintah Irfan secara cuma-cuma.
"Pengakuan Supaino, dia punya perjanjian setan pesugihan. Dia ingin lepas dari pesugihan di laur selatan sehingga minta bantuan Irfan," kata Bambang.
Siasat pun disusun. Supaino berpura-pura menggunakan jasa esek-esek Sinta dengan tarif Rp 400 ribu sekali kencan. Namun sebelumnya Supaino membawa ragam makanan yang ternyata sudah tercampur racun tikus yang didapat Supaino dari Irfan.
"Racun tikus dari Irfan yang menaburkan Supaino," ujar Iptu Bambang.
Kini Irfan dan Supaino sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka ditahan pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Selengkapnya baca di sini.
Lihat juga Video 'Gegara Gadis Open BO, Pria Mabuk Tusuk Penghuni Kos Sampai Tewas':
(dhn/isa)