Seorang wanita berinisial MNW alias Sinta (26) asal Kediri tewas usai diracun tikus. Korban dibunuh setelah makan martabak yang sudah diolesi racun tikus.
Otak pembunuhan Sinta tak lain adalah mantan suaminya. Saat kejadian, Sinta sempat memberikan layanan esek-esek di dalam kamar kos korban di Dusun Nambangan.
Berikut 7 fakta pembunuhan Sinta:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Korban Cerita Makan Terang Bulan Pahit
Kejadian itu berawal dari Minggu (16/4) sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu Sinta melayani seorang pria hidung belang di dalam kamar kosnya.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu membawa terang bulan. Sinta sempat makan terang bulan itu, namun terasa pahit.
"Korban cerita ke tetangga kosnya kalau sempat makan terang bulan tersebut, tapi terang bulan yang rasanya manis itu terasa pahit oleh korban," kata Kapolsek Mojosari Kompol Kariono kepada detikJatim, Selasa (18/4/2023).
![]() |
2. Korban Alami Lemas hingga Muntah
Pukul 19.00 WIB, Sinta kembali kedatangan tamu. Di sana, korban mengeluh pusing, sakit tenggorokan hingga muntah-muntah.
Tamu tersebut akhirnya pergi. Sinta kemudian dibawa ke RS Prof dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto untuk mendapatkan perawatan medis sekitar pukul 22.00 WIB. Namun, nyawa Sinta tak tertolong. Ia meninggal di rumah sakit pada Senin (17/4/2023) sekitar pukul 03.35 WIB.
"Korban diduga meninggal karena diracuni. Kondisinya mulut mengeluarkan busa," ungkap Kariono.
3. Pelaku Mantan Suami Korban
Polisi akhirnya menangkap 2 pelaku pembunuhan. Salah satunya mantan suami siri korban.
Kanit Reskrim Polsek Mojosari Iptu Bambang Sunandar mengatakan, pelaku pertama yang ditangkap adalah Irfan Yulianto Putro (25), warga Desa/Kecamatan Tulangan, Sidoarjo. Pelaku ditangkap di rumah orang tuanya di Pasuruan pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB.
"Pelaku mantan suami siri korban, punya anak satu dengan korban sekarang usia 7 bulan. Sekarang dia sudah punya istri lagi di Krian, Sidoarjo," kata Bambang.
Sedangkan pelaku kedua, lanjut Bambang, ditangkap di Sidoarjo sekitar pukul 13.00 WIB. Pelaku kedua adalah Supaino Sanjaya, warga Buduran, Sidoarjo.
Simak Video 'Gegara Gadis Open BO, Pria Mabuk Tusuk Penghuni Kos Sampai Tewas':
Simak selengkapnya di halaman berikutnya
4. Terang Bulan Diberi Racun Tikus
Rupanya, mereka menghabisi nyawa Sinta menggunakan racun tikus. Racun itu dicampur ke terang bulan.
"Pelaku membunuh korban pakai racun tikus yang dicampur ke terang bulan, jus melon, dan udang mentah. Pengakuan Irfan racun dalam bentuk bubuk dan cair," kata Bambang.
Makanan yang sudah diberi racun tikus tersebut, lanjut Bambang, dikirim ke Sinta yang indekos di Dusun Nambangan, Desa Ngimbangan, Mojosari, Mojokerto pada Minggu (16/4) sekitar pukul 19.15 WIB.
![]() |
"Racun tikus dari Irfan yang menaburkan Supaino," terangnya.
5. Modus
Irfan menyiapkan racun tikus untuk membunuh SInta. Ia menyuruh bantuan temannya, Supaino, untuk mengirimkan makanan dan minuman beracun ke korban.
Pria yang bekerja di pengolahan udang itu melaksanakan perintah Irfan tanpa diupah. Sebab, Supaino berutang budi pada Irfan, yakni ia pernah dibantu lepas dari perjanjian pesugihan di laut selatan. Irfan dikenal sebagai praktisi supranatural yang praktik di Kaliboko, Surabaya.
"Pengakuan Supaino, dia punya perjanjian setan pesugihan. Dia ingin lepas dari pesugihan di laur selatan sehingga minta bantuan Irfan," kata Bambang
6. Hubungi Korban Lewat MiChat
Irfan lalu memberikan kontak MiChat Sinta ke Supaino. Kemudian, Supaino menaburkan racun tikus ke terang bulan, udang mentah, dan jus melon.
Supaino lantas berpura-pura memesan layanan esek-esek ke Sinta melalui MiChat. Keduanya sepakat kencan singkat dengan tarif Rp 400 ribu. Melalui MiChat pula, pelaku mengajak korban makan bersama. Ajakan itu diiyakan oleh Sinta.
"Pelaku mengajak korban makan bareng karena sudah lama tidak makan bareng dengan perempuan," ungkap Bambang.
Selanjutnya, Irfan menunjukkan kos korban kepada Supaino. Supaino pun melancarkan aksinya.
7. Korban Dituduh Santet Ortu Pelaku
Motif pembunuhan ini terkuak. Sinta dituduh pelaku membawa foto orang tuanya ke dukun untuk disantet.
"Motifnya pelaku sakit hati dengan korban. Ia menuduh korban membawa foto orang tuanya ke dukun untuk disantet," terang Bambang.