Pro Kontra Usulan Tarif TransJakarta Naik, Penumpang Minta Bus Ditambah

Pro Kontra Usulan Tarif TransJakarta Naik, Penumpang Minta Bus Ditambah

Fathia Nabila Qonita - detikNews
Jumat, 14 Apr 2023 13:26 WIB
Bus Transjakarta melintasi Halte Transjakarta Harmoni yang ditutup, Jakarta, Senin (6/3/2023). Penutupan halte tersebut karena terdampak pengerjaan jalur moda transportasi MRT Jakarta Fase 2A. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.
Transjakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Jakarta -

Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengusulkan kenaikan tarif Transjakarta (TransJ) menjadi Rp 5.000 pada jam-jam sibuk. Usulan ini menuai pro kontra di kalangan masyarakat.

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menilai tarif TransJakarta tak seharusnya naik. Sebab menurutnya, pendapatannya TransJakarta bisa dari sumber lain.

Salah seorang pengguna Transjakarta, Ani (22), mengaku tak masalah dengan wacana kenaikan tarif bus ini. Namun dia berharap pelayanan di Transjakarta juga harus ditingkatkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya aku rada setuju aja sih sama rencana kenaikan tarif TJ ini di jam-jam sibuk. Cuma dengan catatan, kalau emang si tarifnya ini mau dinaikin ya pelayanannya juga harus ditingkatin," ujar Ani ditemui di Halte Flyover Jatinegara, Jumat (14/4/2023).

Ani juga berharap armada bus ditambah jika rencana kenaikan tarif Transjakarta terealisasi. Dia menyampaikan bus kerap padat ketika jam pulang kerja.

ADVERTISEMENT

"Misalnya kalau di jam-jam sibuk itu emang tarifnya mau dinaikin, ya armadanya juga harus ditambah. Atau pelayanannya jadi lebih cepat. Jangan dengan tarifnya naik, kita yang di jam-jam sibuk biasanya balik kantor atau kuliah tetap susah dapat TJ. Yang ada malah chaos juga gitu karena desak-desakan," kata Ani.

Senada dengan Ani, Rasidi (75) juga tak keberatan dengan usulan kenaikan tarif. Dia berharap pelayanan TransJ juga ditingkatkan.

"Kalau saya sih nggak masalah tapi pelayanannya mungkin juga harus ditingkatkan lah," ungkapnya.

Pria berusia 75 tahun itu juga mengaku absennya para petugas di beberapa halte membuatnya kesulitan mencari informasi tentang rute Transjakarta. Dia berharap agar armada bus ditambah agar waktu tunggu antar bus tak terlalu.

"Busnya juga ditambah, soalnya ini kan jarang juga. Udah gitu kita cari informasi juga susah, kalau nanya sama penumpang, sama-sama nggak tahu," keluhnya.

Sementara itu, Opik (29) memiliki pendapat lain. Meski tak sering menggunakan transportasi Transjakarta, dia tak setuju dengan wacana kenaikan tarif tersebut.

"Kalau menurut saya sih nggak usah ya, sebaiknya sih nggak usah ada kenaikan (tarif). Enakan segini aja sih. Kalaupun jadi naik, ya mungkin pelayanannya lebih ditingkatin kali ya, supaya enak juga,"sambungnya.

Penumpang lainnya bernama Dyah (22) juga tak mendukung usulan kenaikan tarif Transjakarta. Menurutnya rencana ini akan membuat pengguna TransJ beralih ke moda transportasi.

"Aku sih kurang setuju ya sama rencana itu, karena kan transportasi umum tujuannya biar mengurangi kemacetan biar orang-orang pada naik transportasi ini. Nah kalau misalkan tarifnya naik, pasti orang-orang bakal mikir dan lebih milih bawa kendaraan sendiri," kata Dyah.

"Kalau armadanya udah mumpuni sih ya nggak masalah, tapi kan ini belum," imbuhnya.

Dyah juga mengatakan wacana kenaikan tarif akan menyulitkan para pengguna TransJ yang mayoritas pekerja. Dia berharap wacana tersebut dikaji ulang.

"Kasihan juga kan para pekerja yang naik TJ, mereka juga kan milih ini karena tarifnya murah. Jadi lebih baik dipikirkan lagi aja deh," ungkapnya.

(idn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads