Penumpang Protes AC Pesawat Mati, Ini Penjelasan Batik Air

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Rabu, 12 Apr 2023 18:56 WIB
Ilustrasi Pesawat Batik Air (Istimewa/Humas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali)
Jakarta -

Sebuah video viral menunjukkan seorang penumpang Batik Air cekcok dengan pramugari karena penyejuk udara (AC) mati saat lepas landas. Batik Air meminta maaf dan menjelaskan kondisi pesawat tersebut.

Seperti dilihat detikcom, Rabu (14/4/2023), tampak seorang penumpang cekcok dengan pramugari. Penumpang itu protes karena pendingin ruangan mati. Bahkan, dalam video itu penumpang menolak untuk terbang jika pendingin ruangan tetap tidak dingin.

Pihak Batik Air, yang merupakan bagian dari Lion Group, meminta maaf dan menjelaskan duduk perkara masalah ini. Diketahui pesawat tersebut memiliki nomor penerbangan nomor ID-7283 rute Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (KUL), tujuan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK) pada Senin (10/4/2023).

Batik Air memastikan pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LBS itu dalam kondisi prima dan aman dioperasikan. Dijelaskan bahwa masalah ini terjadi karena ground power unit yang tak bekerja maksimal.

"Ketidaknyamanan (keluhan pesawat kurang terasa dingin dan lampu sempat padam seketika) yang terjadi pada situasi dimaksud disebabkan oleh ground power unit (GPU) yang tidak bekerja secara maksimal (ground power issue)," ujar Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Rabu (12/4).

Untuk diketahui, ground power issue adalah gangguan yang terjadi pada pasokan daya listrik yang diberikan pada pesawat melalui GPU saat pesawat sedang parkir di darat. Kendala bisa berupa ketidakmampuan GPU memberikan pasokan listrik yang cukup pada pesawat, atau terjadi indikasi kegagalan pada sistem kelistrikan yang menyebabkan pasokan daya listrik terganggu.

Danang menjelaskan bahwa GPU disediakan oleh pihak ketiga yang bekerja sama dengan Batik Air di Kuala Lumpur.

"Ground power unit (GPU) disediakan oleh pihak ketiga atau mitra ground handling yang bekerja sama dengan Batik Air di Kuala Lumpur," jelasnya.

Dia mengatakan bahwa GPU merupakan alat yang terpisah dari pesawat. Biasanya alat ini berada di area parkir. GPU inilah yang memasok listrik di dalam pesawat.

"Ground power unit (GPU) merupakan peralatan yang terpisah dari pesawat dan berfungsi sebagai pemasok kelistrikan dari luar pada pesawat. GPU biasanya terletak di area parkir pesawat dan dihubungkan ke pesawat dengan menggunakan kabel listrik yang terpasang di konektor pada pesawat," ujarnya.

"Dengan menggunakan GPU, pesawat mendapatkan pasokan daya listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan sistem-sistem listrik di dalam pesawat, seperti sistem penerangan, pendingin udara, sistem avionik dan lain sebagainya," lanjutnya.

Dia menegaskan bahwa GPU ini dikendalikan oleh operator ground handling. Bukan oleh awak pesawat.

"Dalam operasinya, GPU dikendalikan oleh operator ground handling dan bukan oleh awak pesawat. Operator ground handling bertanggung jawab untuk memastikan bahwa GPU berfungsi dengan baik dan pasokan daya listrik yang disediakan sesuai dengan kebutuhan pesawat," ungkapnya.

Danang mengatakan bahwa Batik Air dan mitra ground pun segera merespons masalah ini. Semata-mata agar pesawat bisa beroperasi kembali.

"Mempercepat proses penanganan. Batik Air dan mitra ground handling segera memberikan perhatian dan respons yang cepat dalam menangani masalah yang terjadi pada GPU sehingga pesawat dapat segera beroperasi secara normal," tuturnya.

Lihat juga Video 'Koper Kaesang Nyasar, Batik Air Lakukan Proses Investigasi Internal':






(rdp/dhn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork