Gempa Bali Hari Ini: Analisis BMKG hingga Daerah yang Merasakan

Tim detikcom - detikNews
Senin, 10 Apr 2023 11:10 WIB
Foto: Seismograf, alat perekam getaran gempa (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Jakarta -

Gempa mengguncang Bali hari ini, Senin, 10 April 2023. Sebelumnya, gempa M 4,6 di Bali juga terjadi pada tanggal 4 Maret 2023 dan getarannya terasa hingga ke Lombok Barat dan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Lalu, apa analisis BMKG soal gempa Bali yang terjadi sebanyak dua kali? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Kekuatan Gempa Bali Hari Ini

Dikutip dari akun Twitter BMKG, gempa Bali hari ini terjadi dua kali, yaitu pada pukul 07:36:20 WIB atau 08:36:20 Wita dan pukul 07:37:29 WIB atau 08:37:29 Wita. Gempa pertama berkekuatan M 5,0 di Kuta Selatan, Bali.

"#Gempa Mag:5.0, 10-Apr-23 07:36:20 WIB, Lok:9.69 LS,115.10 BT (100 km BaratDaya KUTASELATAN-BALI), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG," tulis akun Twitter BMKG, Senin (10/4/2023).

Kemudian, disusul gempa kedua dengan kekuatan M 5.2 dengan kedalaman 10 km. Pusat gempa berada di Barat Daya Kuta Selatan.

"#Gempa Dirasakan Magnitudo: 5.2, Kedalaman: 10 km, 10 Apr 2023 07:37:29 WIB, Koordinat: 9.63 LS-115.12 BT (Pusat gempa berada di laut 93 km BaratDaya Kuta Selatan) #BMKG," kata BMKG.

Gempa Bali hari ini, Senin, 10 April 2023 terjadi sebanyak dua kali. BMKG menyampaikan analisis soal gempa tersebut dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada. (Foto: detikcom/Mindra Purnomo)

Gempa Tidak Berpotensi Tsunami

Kedua gempa di Bali hari ini tidak menimbulkan tsunami. Hal tersebut disampaikan melalui akun Twitter Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Tidak berpotensi tsunami #BMKG," demikian kata BMKG, dikutip detikcom, Senin (10/4/2023).

Analisis BMKG Soal Gempa Bali Hari Ini

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan analisis soal gempa bumi di Bali hari ini. Ia mengatakan jika gempa bumi terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelas Daryono dalam keterangan tertulis, dikutip dari detikBali, Senin (10/4/2023).

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'BMKG Mewaspadai Potensi Badai Tropis Imbas Peningkatan Bibit Siklon 98S':






(kny/jbr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork