Polres Jakarta Selatan (Jaksel) dan jajaran polsek secara serentak mengecek kendaraan pelajar sekolah menengah atas (SMA) di wilayah Jakarta Selatan. Hasilnya, rata-rata pelajar tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM).
Polisi mendatangi sekolah-sekolah yang ada di Jakarta Selatan untuk mengecek kendaraan pelajar. Salah satunya di SMK Bunda Kandung, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Pantuan detikcom di lokasi, Rabu (5/4/2023), sejumlah polisi mengecek kendaraan para pelajar tersebut. Beberapa pelajar SMA yang membawa motor tapi tidak bawa helm diwawancarai secara singkat oleh polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingatkan kamu ada pelanggaran. Ke depannya harus kamu lengkapi," ujar Wakapolres Metro Jaksel AKBP Harun.
"Siap, Pak," jawab siswa tersebut sambil mengangguk.
"Ini untuk keselamatan dan keamanan kamu saat mengemudikan ya," kata Harun lagi.
Selain itu, polisi mengecek isi bawaan tas dari para siswa. Hasilnya tidak ditemukan benda-benda yang berpotensi untuk digunakan tawuran.
Banyak yang Tak Punya SIM
Harun mengatakan, hasil dari pemeriksaan hari ini, masih didapati para pelajar yang tidak menggunakan helm, tidak memiliki SIM, hingga menggunakan motor yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Para pelajar tersebut hanya diberi imbauan.
"Kita masih melihat memang masih banyak anak-anak kita yang belum pakai helm tadi ada juga beberapa motor yang tidak sesuai spesifikasinya kita imbau," kata Harun.
"Kemudian masih banyak juga yang tidak mempunyai SIM, ya, karena memang usianya belum mencukupi untuk syarat untuk memiliki SIM," tambahnya.
Harun menuturkan, selain melakukan pengecekan, pihaknya memberikan imbauan kepada para pelajar tersebut agar tidak melakukan aksi tawuran. Selain itu, para pelajar diminta agar tidak menggunakan narkoba hingga minuman keras.
"Kita juga mengimbau atau menyampaikan kepada anak-anak kita anak-anak dari SMK Bunda Kandung ini untuk menghindari tawuran juga menghindari adanya penggunaan atau penyalahgunaan narkoba dan juga minum-minuman keras," sebutnya.
Harun mengatakan pengecekan yang dilakukan itu sebenarnya dilakukan secara acak. Namun untuk kali ini dipilih SMK Bunda Kandung karena sejarah sekolah ini yang dahulu sering terlibat tawuran.
"Memang SMK Bunda Kandung ini mempunyai history yang cukup unik. Dulu SMK ini memang terkenal sebagai SMK yang identik dengan tawuran. tetapi akhir-akhir ini mungkin 5 tahunan ini sudah bergeser itu karena sudah tidak lagi ada tawuran di sini dan itu yang kita pengin maintenance," ungkapnya.
Baca di halaman selanjutnya: tanggapan Kepsek SMK Bunda Kandung....
Kepala Sekolah Apresiasi
Kepala SMK Bunda Kandung, Rusli Rifai, mengapresiasi adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh kepolisian. Sebab, pemeriksaan ini membantu sekolah untuk mengawasi siswanya.
"Kami sangat bangga sekali kehadiran kepolisian Porles Jakarta Selatan dan Polsek Pasar Minggu, yang mana ini memberikan kami penolong juga dalam memberikan penguatan terhadap peserta didik kita," kata Rusli pada kesempatan yang sama, Rabu (5/4).
Rusli mengatakan pihak sekolah akan memberikan imbauan kepada pihak orang tua murid agar anaknya melengkapi surat-surat kendaraan. Adapun siswa yang belum memiliki SIM akan diimbau untuk tidak membawa kendaraan ke sekolah.
"Tapi paling tidak dengan cara ini kan kami nanti WhatsApp ke orang tua agar supaya anak-anak yang tidak punya SIM itu sebaiknya tidak membawa sepeda motor," sebutnya.