Ida Dayak Viral di TikTok Berujung Warga Rela Antre Berobat di Depok

Ida Dayak Viral di TikTok Berujung Warga Rela Antre Berobat di Depok

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 04 Apr 2023 08:21 WIB
Warga antre untuk pengobatan tradisional di Markas Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). Antrean tersebut untuk mendapatkan giliran pengobatan tradisional Ida Dayak yang diselenggarakan pada 3-4 April 2023. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.
Antrean pengobatan Ibu Ida Dayak (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
Jakarta -

Pengobatan tradisional Ibu Ida Dayak yang viral di TikTok sempat hadir di Cilodong, Kota Depok. Warga datang dari berbagai daerah rela antre berjam-jam demi bisa diobati Ibu Ida Dayak.

Namun massa yang membeludak membuat Ibu Ida Dayak kewalahan. Ia pun batal melakukan pengobatan karena tidak sanggup melayani banyaknya pasien.

Antrean Warga Bikin Macet

Kawasan Cilodong, Depok, Jawa Barat (Jabar), macet dipicu warga yang ramai-ramai mendatangi pengobatan tradisional Ida Andriani alias Ida Dayak di GOR Kostrad Cilodong. Warga rela mengantre berjam-jam untuk diobati Ida Dayak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikcom, di Kostrad Cilodong, Senin (3/4/2023), pukul 12.41 WIB, terlihat ribuan warga memadati area. Tampak warga rela berjemur di Lapangan Kostrad.

Salah seorang warga Karawang, Erni (42), mengatakan dia mendapat informasi pengobatan dari media sosial. Erni menyampaikan rela datang dari Karawang ke Depok karena percaya pada pengobatan Ida Dayak untuk mengobati ayahnya yang memiliki penyakit stroke.

ADVERTISEMENT

"Info dari TikTok pas semalem. Kalo dilihat dari TikTok pada sembuh ya makanya dicoba ya mungkin aja nanti berjodoh lah gitu," kata Erni kepada wartawan di Kostrad Cilodong, Depok, Senin (3/4).

Warga Cibubur, Wati (50), mengatakan dia rela mendatangi Kostrad dari subuh hingga pukul 09.00 WIB. Wari mengaku mendapati informasi dari media sosial untuk mengobati ayahnya yang memiliki penyakit stroke.

"Dari TikTok. Datang subuh abis sahur sampe sini macet jam 09.00 WIB," kata Wati kepada detikcom.

Pasien Datang dengan Berbagai Keluhan

Warga bernama Tini menceritakan, anaknya, Roy (32), didiagnosis oleh dokter mengalami pemutusan batang otak. Tini mengatakan Roy adalah korban tabrak lari.

"Ada pemutusan batang otak kalau dari diagnosa medisnya. Jadi tabrak lari waktu itu mau pergi ke vaksin, keluar kompleks (lalu) ditabrak mobil," kata Tini kepada wartawan di Kostrad Cilodong, Depok, Senin (3/4).

Tini menjelaskan, dia berangkat dari Bekasi menuju Kostrad Cilodong pada pukul 05.00 WIB dan baru tiba pada pukul 08.30 WIB. Tini mengeluhkan kemacetan yang terjadi hingga membuatnya berjalan kaki sambil mendorong Roy dari lokasi parkir.

"Macetnya bukan main dari rumah jam 05.00 WIB ya kita sampe sini jam 08.30 WIB saya jalan kaki dari sana, nggak bisa mobilnya ke sini," katanya.

Selengkapnya pada halaman berikutnya.

Tonton juga Video: Tolong, Anak Pengidap Gangguan Hormon Kekurangan Uang untuk Berobat

[Gambas:Video 20detik]



Pengobatan Ibu Ida Dayak Batal Digelar

Pengobatan alternatif Ibu Ida Dayak di GOR Kostrad, Cilodong, Depok, batal dilaksanakan.Ibu Ida Dayak tidak sanggup melayani pasien yang membeludak.

"Mohon maaf saya mengumumkan, Ibu Ida tidak bersedia atau tidak mampu untuk melakukan pengobatan, karena kondisinya ramai sekali tidak mungkin melakukan pengobatan satu per satu," kata Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1 Kostrad Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun saat mengumumkan ke warga di Kostrad Cilodong, Depok, Senin (3/4/2023).

Bobby menyampaikan, jumlah pasien yang membeludak ini tidak bisa selesai dalam 4-5 hari. Bobby pun memohon maaf atas pembatalan pengobatan Ibu Ida Dayak.

"Karena jumlah segini banyak tidak mungkin selesai dalam waktu 4-5 hari. Semoga Bapak-Ibu selamat dalam perjalanan pulang ke rumah. Nanti kita atur waktunya yang sekian banyak ya," ungkapnya.

Beberapa warga mengaku kecewa karena sudah antre sejak subuh.

Salah satu warga asal Cilegon, Supriyanto, mengungkapkan kekecewaannya. Sudah capek-capek antre, pengobatan batal digelar karena warga tak tertib.

"Ya masyarakatnya nggak tertib, sudah diatur sama aparat nggak tertib. Yang capek akhirnya kita sendiri kan ya tidak ada hasil kita sudah berusaha," ujar Supriyanto kepada wartawan di Cilodong, Depok, Senin (3/4).

"Coba diatur seperti kambing atau kerbau kan nurut. Ini semua pengen berobat, semua pengen dapet tapi tidak dapat apa-apa karena apa? Karena keserakahan diri pengen semua ditangani. Padahal Ibu Ida kan menangani ini belum tentu semuanya dapat," tambahnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads