Wapres Ma'ruf Amin berduka atas meninggalnya Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta Munahar Muchtar. Ma'ruf melihat Munahar sebagai sosok ulama yang banyak ilmu.
Berdasarkan keterangan dari Setwapres, Ma'ruf Amin mendatangi rumah duka di Jl Semanan Raya, Kampung Lamporan RT 05 RW 08 No 72, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Ma'ruf tiba pada pukul 10.43 WIB.
Sesampai di rumah duka, Ma'ruf disambut oleh putra kedua Munahar, Faiz. Ma'ruf kemudian memimpin tahlil dan doa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau adalah ulama fatwa yang banyak ilmunya, banyak manfaatnya. Mudah-mudahan beliau diterima oleh Allah SWT," ucapnya.
Menurutnya, Munahar merupakan ulama yang gigih memperjuangkan kepentingan umat. Selain itu, ia memberikan pencerahan agar umat senantiasa menjalankan perintah Yang Kuasa.
"Hidupnya banyak manfaat, hidupnya diabdikan kepada agama, masyarakat, bangsa dan negara," pujinya.
Lebih lanjut, Ma'ruf menyatakan berpulangnya Munahar merupakan suatu musibah. Sebab, kata Ma'ruf, ilmu yang dibawa susah dicari.
"Kehilangan ulama itu musibah. Ulama itu kalau meninggal ilmunya dibawa dan mencari penggantinya susah," ujarnya.
"Allah tidak mengangkat ilmu dari hati manusia, tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mengambil ulamanya," sambungnya.
Dia lantas berharap agar lahir ulama-ulama berilmu lainnya untuk meneruskan Munahar. Ma'ruf lantas berpesan kepada keluarga yang ditinggalkan agar ikhlas dan sabar.
"Harus ada yang mengganti. Kalau sampai tidak ada orang alim yang menggantikannya, umat akan mengambil pemimpin-pemimpin yang bodoh, yang ketika ditanya, dia memberi fatwa tanpa ilmu, (sehingga) dia sesat dan menyesatkan," ucapnya.
"Segala sesuatu musibah telah ditakdirkan oleh Allah SWT. Kita tidak boleh mengeluh," pungkasnya.
Sebagai informasi, KH Munahar Muchtar terpilih menjadi Ketua Umum MUI DKI Jakarta untuk periode 2018-2023. Dalam tugasnya, ia didampingi Sekretaris Umum KH Yusuf Aman dan Bendahara Umum KH Abi Ichwanuddin.
(dek/dek)