Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Munahar Muchtar meninggal dunia hari. Munahar tutup usia di umur 56 tahun.
"Tadi sekitar jam 12an (dini hari) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan," ucap menantu Munahar Fachry (35) kepada detikcom saat ditemui di rumah duka di kawasan, Kp Lamporan, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (1/4/2023).
Dengan mata yang masih sembab, Fachry meceritakan tentang berbagai kebaikan sang mertua. Dia mengaku meneladani kepribadian rendah hati dari Munahar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baik sekali, beliau nggak pernah pilih kasih dengan menantu yang ini, yang ini, semuanya sama," ucapnya.
"Sama anak-anak angkatnya juga begitu. Yang muslim ataupun non muslim semuanya diperlakukan sama. Semua yang dilakukan semuanya sesuai dengan ajaran Islam," tambahnya.
![]() |
Fachry mengatakan sang ayah mertua tak pernah mengeluh sakit. Dia menuturkan Munahar biasanya hanya mengeluh capek atau masuk angin.
"Gak ada (penyakit yang diketahui). Itu yang kita juga belum tahu, biasanya cuma ngeluh masuk angin. Kemarin masuk rumah sakitnya hari Kamis," ucapnya.
Sebagai menantu, dia mengaku sangat kehilangan atas kepergian Munahar. Dia menyatakan akan selalu mendoakan yang terbaik untuk mendiang mertuanya.
Ditemui berbeda Ketua RT 05/ RW 08 Kp Lamporan, Lukman megaku sudah mengenal Munahar sejak dia kecil. Munahar, kata dia, merupakan guru ngajinya saat SMP.
"Beliau dulu menjadi guru ngaji kampung sini, sekitar tahun 90-an. Saya daru kecil emang itu guru saya, dari SMP saya udah ngaji sama beliau," kata Lukman.
Lukman menyatakan Munahar merupakan sosok yang tak bisa dilupakan di lingkungan itu. Sebab, kata dia, Munahar merupakan guru agama yang sangat baik di lingkungan itu.
"Di seluruh Kp. Lamporan pastinya orang-orang yang pada saat ini berada di organisasi, kemudian yang ada di lingkungan, semua hasil didikan dari beliau pastinya," ucapnya.
"Beliau bermasyarakat dan keilmuamnya sudah tidak bisa diragukan lagi. Dari awal beliau hanya mengajar kami sebagai guru agama kami dikampung, kemudian (kini) menjadi besar," lanjutnya.
Lukman mengaku sangat kehilangan sosok guru. Dia berujar tak akan bisa melupakan sosok Muntahar.
"Kami merasa sangat kehilangan. Pembicaraan kami juga dengan teman-teman yang lain tadi, kemungkinan kami tidak akan bisa menemukan sosok seperti beliau di kampung saya," pungkasnya.
Simak juga Video: Kabar Duka! Ayah Samuel Rizal Meninggal Dunia