Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membagikan informasi tentang prakiraan hilal saat matahari terbenam pada hari ini untuk menentukan awal Ramadan 1444 Hijriah. Data tersebut dibagikan kepada pemangku kebijakan (stakeholder).
"BMKG memberikan pertimbangan secara ilmiah kepada stakeholder (Kementerian Agama, dll) dalam penentuan awal bulan Hijriah," demikian tulis BMKG seperti dilansir di situsnya, Rabu (22/3/2023).
BMKG membagikan data tersebut karena salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah memberikan pelayanan tanda waktu dan posisi bulan dan matahari.
Sebagaimana diketahui, kalender Hijriah (kamariyah) yang dipakai umat Islam dalam pengaturan waktu sehari-hari didasarkan pada keteraturan peredaran bulan dalam mengelilingi bumi, dan bumi bersama bulan dalam mengelilingi matahari.
"Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam karena berhubungan dengan waktu ibadah, terutama bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah," jelasnya.
Di samping memberikan informasi data-data Hilal hasil hisab (perhitungan), BMKG juga melaksanakan rukyat (observasi) hilal di 29 lokasi di Indonesia. Pemantauan hilal itu dapat disaksikan secara online (live streaming) di sini.
Informasi yang disampaikan di sini meliputi :
1. Waktu Konjungsi (Ijtima') dan Waktu Terbenam Matahari
2. Peta Ketinggian Hilal
3. Peta Elongasi
4. Peta Umur Bulan
5. Peta Lag
6. Peta Fraksi Iluminasi Bulan
7. Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal
8. Data Hilal saat Matahari Terbenam untuk Kota-kota di Indonesia
Simak selengkapnya di sini.
Lihat juga Video 'Tradisi 'Mengkaveling' Saf Salat di Masjid Jelang Ramadan':
(jbr/hri)