Sebanyak 30 orang tewas dalam tanah longsor di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau. Kapolsek Serasan Iptu A Malik Adriansyah menceritakan peristiwa mengerikan itu. Dia melihat longsor yang menimbun warga seperti ombak di lautan.
Malik mengaku nyaris tertimbun tanah longsor saat peristiwa itu terjadi. Sebelum terjadi tanah longsor, dia mendengar suara seperti ledakan di Desa Genting, Serasan Natuna.
"Terdengar suara ledakan di bawah tanah. Tanah menggulung seperti ombak menutupi rumah dan puluhan warga yang tengah bergotong royong di lokasi kejadian," katanya bercerita, Kamis (9/3/2023).
Malik menceritakan pada Senin (6/3) pagi sebelum kejadian tanah longsor, ia bersama beberapa anggota Polsek Serasan berpatroli menaiki tiga motor. Ia bersama anggota Polsek mengecek beberapa daerah yang terdampak banjir rob dan longsor kecil.
"Pada pukul 07.00 WIB kami patroli di daerah rawan banjir di daerah Desa Tanjung Balau, Kecamatan Serasan dan Desa Tanjung Telang, untuk melihat beberapa rumah warga yang terdampak reruntuhan tanah tapi tidak terlalu parah," ujarnya.
Menurut Malik, saat dirinya menaiki motor dengan dibonceng PHL Polsek Serasan, tiba-tiba terdengar suara seperti ledakan dan terlihat tanah longsor berbentuk seperti ombak.
"Saya sempat berteriak kepada warga yang tengah berkumpul itu. Tapi mereka tidak sempat menyelamatkan diri. Terlihat tanah terbang dari atas seperti ombak yang menggulung. Seketika tanah menutupi masyarakat. PHL saya langsung tancap gas. Motor berlari sekitar 50 meter dan alhamdulillah kami selamat. Tanah terlihat masih bergeser. Saya memutuskan mencari bantuan di desa sebelah," ujarnya.
Baca selengkapnya di sini.
Simak Video 'Korban Jiwa Longsor Natuna Capai 21 Orang, 34 Lainnya Masih Dicari':
(idh/jbr)