Wakil Presiden RI (Wapres) Ma'ruf Amin menyaksikan kerjasama terkait keuangan syariah antara Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dengan Center For Islamic Area Studies - Universitas Kyoto (KIAS). Ma'ruf Amin berharap usai dilakukan penandatanganan kerjasama tersebut segera dilakukan tindak lanjut dengan melakukan pengkajian ekonomi syariah.
"Saya apresiasi penandatanganan Letter Of Intent (LoI) antara Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dengan Center For Islamic Area Studies - Universitas Kyoto (KIAS) yang baru saja ditandatangani," kata Ma'ruf, di Universitas Kyoto, Jepang, Rabu (8/3/2023).
Ia berharap usai dilakukannya penandatanganan kesepakatan tersebut dapat dilanjutkan dengan pengkajian ekonomi dan keuangan syariah. Serta melakukan pertukaran informasi lainnya.
"Setelah penandatanganan LoI ini, saya harap segera ditindaklanjuti dengan pengkajian ekonomi dan keuangan syariah, pertukaran informasi, serta peningkatan kapasitas melalui pertukaran personil," sambungnya.
"Kerja sama ini akan menjadi awal kolaborasi nyata untuk mengenalkan ekonomi dan keuangan syariah di Jepang yang bersifat inklusif, tidak terbatas hanya untuk umat muslim saja," ucap Ma'ruf.
Ma'ruf berharap kerjasama tersebut dapat mengutamakan prinsip kesetaraan kepentingan dan berkelanjutan dengan tetap saling menghormati dan bertanggung jawab.
Diketahui, hari ini Ma'ruf Amin melakukan serangkaian kegiatan dalam kunjungan kerja di Kyoto, Jepang. Ma'ruf Amin telah bertemu dengan Gubernur Perfektur Kyoto Takatoshi Nishiwaki. Adapun salah satu yang dibahas yaitu, terkait upaya memperkuat kerja sama ekonomi, Ma'ruf menyebut Indonesia siap menjadi mitra industri halal di Kyoto, Jepang.
Selain itu Ma'ruf juga menjadi pembicara di Universitas Kyoto, Jepang. Ma'ruf menceritakan pengalaman Indonesia memperkuat dialog lintas agama dan toleransi antarumat beragama dengan mengusung tema 'Pengalaman Indonesia dalam Memperkuat Dialog Lintas Agama dan Islam Moderat sebagai Kontribusi untuk Menciptakan Perdamaian Dunia' ke para mahasiswa.
Lihat juga Video 'Angka Kelahiran Jepang Anjlok, Pejabat Khawatir Negaranya Lenyap':
(yld/zap)