Ma'ruf Minta RI-Jepang Gelar Pertukaran Pelajar Terkait Budaya Toleransi Agama

Laporan dari Jepang

Ma'ruf Minta RI-Jepang Gelar Pertukaran Pelajar Terkait Budaya Toleransi Agama

Yulida Medistiara - detikNews
Rabu, 08 Mar 2023 16:56 WIB
Wapres Maruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin (tengah) (Dok. Setwapres)
Jakarta -

Wakil Presiden RI (Wapres) Ma'ruf Amin berharap ada pertukaran pelajar antara mahasiswa Jepang dan Indonesia untuk saling mempelajari soal toleransi beragama. Ma'ruf Amin dengan adanya pertukaran pelajar itu dapat memahami bagaimana budaya toleransi agama di tiap negara.

"Kami mengharapkan adanya kunjungan dari para pelajar/mahasiswa Indonesia ke Jepang untuk melihat perkembangan kemajuan Jepang dan budaya toleransi beragama di Jepang yang sangat bagus," kata Ma'ruf saat memberikan sambutan di Universitas Kyoto, Jepang, Rabu (8/3/2023).

Selain itu, Ma'ruf mengatakan pelajar atau mahasiswa Jepang mendatangi Indonesia untuk melihat secara langsung budaya toleransi kehidupan beragama di Indonesia. Ma'ruf mendorong dibuat kerjasama antara Jepang dan Indonesia terkait penguatan pemahaman lintas agama. Hal itu agar kedua pihak saling memahami budaya dan toleransi agama di tiap negara.

"Untuk menguatkan pemahaman budaya dan pemahaman lintas agama, saya mengajak dibentuknya satu platform kerja sama antara Jepang dan Indonesia terkait dengan penguatan pemahaman lintas agama, antara lain, berupa pertukaran pelajar atau mahasiswa antara Indonesia dan Jepang," ucapnya.

Dalam kuliah umum tersebut, Ma'ruf Amin mengingatkan soal pentingnya dialog untuk memperkuat persatuan di tengah masyarakat yang beragam etnik dan agama. Hal itu disampaikan Ma'ruf Amin dalam kuliah umum yang bertajuk 'Pengalaman Indonesia dalam Memperkuat Dialog Lintas Agama dan Islam Moderat sebagai Kontribusi untuk Menciptakan Perdamaian Dunia'.

"Dialog adalah pengakuan akan keniscayaan perbedaan dalam arti keberagaman dalam hidup kemanusiaan mutlak, yang mensyaratkan prinsip pengakuan keberadaan dan hak orang lain," kata Ma'ruf.

Menurut Ma'ruf, dialog diperlukan tidak hanya dalam sebuah negara-bangsa, tetapi juga antarbangsa.

Ma'ruf juga memaparkan, dialog lintas agama dan lintas budaya harus memberikan perhatian kepada masalah-masalah yang menjadi kepentingan peradaban manusia. Beberapa di antaranya adalah mempromosikan hidup berdampingan lintas pemeluk agama, menghormati kebebasan beragama bagi setiap individu, serta membangun etika sosial dan global dalam menangani potensi konflik lintas agama.

"(Termasuk juga) menyebarkan budaya moderat dalam upaya menyelesaikan fenomena ekstremisme dan tindak kekerasan atas nama agama, (serta) meningkatkan harkat martabat manusia," ujarnya.

Selain itu, Ma'ruf menambahkan, dialog harus berkontribusi bagi penanggulangan kemiskinan dan ketertinggalan dalam pendidikan, pencegahan kerusakan lingkungan hidup, dan penyelesaian masalah-masalah lainnya.

"Dalam konteks Islam, dialog untuk perdamaian merupakan suatu keniscayaan sejalan dengan misi Islam sebagai rahmatan lil 'alamin, yang disebutkan dalam Al-Quran Surah Al-Anbiya' ayat 107," ujarnya.

Adapun terhadap misi rahmatan lil 'alamin tersebut, Ma'ruf mengatakan Islam sangat menghormati perbedaan serta mempromosikan kasih sayang, persaudaraan dan perdamaian dalam kehidupan masyarakat, negara, dan hubungan antarbangsa.

"Al-Quran (dalam Surah Al-Hujurat ayat 13) menyebutkan bahwa Allah menciptakan manusia dalam berbagai suku bangsa agar mereka saling mengenal dan saling mengakui serta tentu saja kerjasama satu sama lain," tuturnya.

Hal tersebut, menurut Wapres menggambarkan bahwa manusia apapun latar belakang agama, suku, ras, dan negaranya adalah bersaudara, sehingga harus mengenal satu sama lain.

"Dengan persaudaraan ini, Islam mendorong kerja sama dan tolong-menolong antar sesama manusia," ujarnya.

Artinya, Ma'ruf menyebut Islam datang dengan mengajarkan hidup berdampingan secara damai dan berupaya menghindari keadaan permusuhan atau antagonis yang berhadap-hadapan.

"Islam mendorong pemeluknya untuk berupaya melakukan musyawarah dan dialog perdamaian serta mediasi jika terjadi konflik antarkelompok masyarakat," pungkas Ma'ruf.

(yld/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads