Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Brian Sri Prahastuti, menyesalkan kasus meninggalnya Kurnaesih (39), ibu hamil asal Kabupaten Subang, Jabar, usai diduga ditolak RSUD Ciereng. Brian bicara mengenai upaya pemerintah dalam penurunan angka kematian ibu.
"Kami sangat menyayangkan jika masih ada penolakan penanganan kasus gawat darurat oleh RS. Apalagi kasus ini menyebabkan kematian ibu dan bayi, sementara kita ketahui bahwa penurunan angka kematian ibu merupakan prioritas nasional seperti halnya penurunan angka stunting," kata Brian, Selasa (7/3/2023).
Brian meminta pemerintah daerah setempat untuk mengaudit guna membuka terang penyebab kematian Kurnaesih. Dia tidak ingin ada kasus serupa terjadi lagi.
"Dinas Kesehatan Kabupaten Subang wajib melakukan audit kasus untuk mengetahui penyebab kematian ibu serta merumuskan rekomendasi agar kasus serupa tidak terjadi lagi terutama di RSUD Ciereng Subang. Ada standar kualitas layanan yang harus dipatuhi PONEK, yang dibentuk untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal di RS," imbuh Brian.
Brian mengatakan semestinya urusan administrasi terkait kasus ibu hamil itu diselesaikan tanpa menunda tindakan medis. Selain itu, Brian menyoroti perihal lambatnya penanganan karena jarak tempuh ke rumah sakit.
"Mencermati kronologis kasus di atas, pasien sudah mendapatkan penanganan awal di IGD RS sebelum dialih rawat ke bagian PONEK. Semestinya, urusan administrasi diselesaikan tanpa menunda tindakan medis yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi," ucap Brian.
"Walaupun, pada kasus ini sepertinya ibu hamil datang sudah dengan kondisi yang buruk dan prognosa yang kurang baik. Jarak tempuh dari puskesmas ke RS yang mungkin juga cukup jauh dan berkontribusi pada keterlambatan dalam penanganan," sambung dia.
Penjelasan Pihak RSUD
Sebelumnya, RSUD Ciereng Subang buka suara terkait kasus penolakan ibu hamil yang hendak melahirkan pada Februari lalu. RSUD Ciereng mengatakan ICU-nya penuh saat itu.
"Kami tidak pernah menolak, cuman kondisinya memang sudah penuh saja ruangan ICU-nya," ujar Direktur Utama RSUD Ciereng Subang, dr Ahmad Nasuhi, dilansir detikJabar, Selasa (7/3).
Ahmad menceritakan, saat itu pasien dibawa ke ruang pelayanan obstetri neonatal emergency komprehensif (PONEK). Namun bidan di ruang PONEK kaget karena pasien tersebut sudah diberi tahu untuk dibawa ke rumah sakit lain karena ruang ICU penuh.
Simak juga Video: Momen Keluarga Terima Jenazah Korban Kebakaran Depo Plumpang
(knv/rfs)