detikcom Do Your Magic

Korban Banjir Kembangan Utara Minta Pembangunan Turap Dituntaskan Segera!

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Sabtu, 25 Feb 2023 13:19 WIB
Turap Dinas SDA DKI belum mampu membendung banjir di Kembangn Utara ini. (Sumber: Ketua RT 1/RW 7 Abdul Mujib)
Jakarta -

Permukiman warga di Kembangan Utara Jakarta Barat masih saja belum bebas banjir akibat luapan Kali Angke. Terlebih jika curah hujan sedang tinggi dan Kali Angke sedang siaga satu seperti yang terjadi belakangan ini.

Salah satu warga, Durahim mengatakan banjir memasuki kawasan pemukiman pada pukul 05.00 WIB pada Jumat (24/2). Lalu, banjir surut pada jam 22.00 WIB tadi malam.

Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta membangun turap di pinggir Kali Angke untuk membebaskan permukiman RT 7/RW 1 dari banjir. Namun hingga kini, pembangunan turap itu belum rampung. Air masih bisa masuk melewati celah-celah turap itu. Durahim berharap ada pompa air yang bisa menghalau banjir di turap itu.

Banjir di sebagian wilayah RT 7/RW 1, Kembangan Utara, Jakarta Barat, 24 Februari 2023. (Rumondang Naibaho/detikcom)

Durahim mengatakan, saat ini pembuatan turap di Kali Angke masih dalam pengerjaan. Ia menerangkan bahwa akan percuma jika turap tersebut dibuat tanpa adanya rumah pompa.

"Ya kalau nanti sudah selesai (turapnya) mungkin bisa ya optimal ngehalau banjir. Kan harus ada rumah pompa. Harus ada rumah pompa, percuma kalau cuma di sheet pile doang," kata Durahim pada detikcom di kawasan RT 7 RW 1, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu (25/2/2023).

Pak Durahim dan lingkungannya di Kembangan Jakarta Barat, sesaat setelah banjir surut, 25 Februari 2023. (Brigitta Belia Permata Sari/detikcom)

Dirinya berharap agar pemerintah dapat segera menyelesaikan pekerjaan turap tersebut. Selain itu perlu adanya rumah pompa dan pintu air agar saluran air dapat berfungsi dengan baik.

"Ya untuk menuntaskan wilayah Kembangan Utara dari banjir, sheet pile itu harus berfungsi 100 persen. Lalu dibuatkan rumah pompa dan pintu air," ungkapnya.

"Khusus di wilayah RW 1 ya. Kenapa? Karena pintu air itu kan gunanya, apabila air Angke hulu itu kering, katakanlah normal, air limbah yang dari penduduk itu bisa langsung melalui pintu air. Akan tetapi apabila ada kiriman Angke hulu siaga satu, gak usah siaga satu, siaga dua aja begitu ditutup air nggak bisa kemana-mana, Jadi harus ada rumah pompa yang diutamakan itu," lanjutnya.

Jika Pemerintah belum bisa membangun rumah pompa, Durahim berharap paling tidak ada pompa-pompa air berkapasitas tinggi untuk wilayah tersebut. Sebab yang terkena banjir tidak hanya satu RT, tapi bisa tiga RT.

"Nggak usah rumah pompa dulu dah, paling engga pompa-pompa yang kapasitasnya tinggi. Yang terdampak kali angke itu RT 5, 6, dan 7. Itu dampaknya dari luapan kali Angke hulu," ucapnya.

Pak Durahim dan lingkungannya di Kembangan Jakarta Barat, sesaat setelah banjir surut, 25 Februari 2023. (Brigitta Belia Permata Sari/detikcom)

Senada dengan Durahim, Agus warga pemukiman Kali Angke juga berharap agar pemerintah dapat segera menyelesaikan proses turap Kali Angke. Sebab di wilayahnya yang datarannya cukup rendah tersebut, RT 7 sering terendam banjir.

Turap Kali Angke di Kembangan Utara. (Dok Sudin SDA Jakbar)

"Banjir mah sering apalagi di RT 7. Disini kan datarannya paling rendah kan, jadi yang paling pertama kena banjir ya RT 7. Kalo banjir yang kaya kemarin itu udah biasa. Apalagi kalau memang kali Angke lagi siaga 1, itu pasti wilayah sini kena," kata Agus.

"Ya maunya segera diselesaikan turapnya, terus kalau bisa kasih pompa air juga supaya kalau banjir, bisa cepet surut gitu," pungkasnya.

Tonton juga Video: Penampakan Banjir di Kudus, Imbas Curah Hujan Tinggi







(dnu/dnu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork