APPI Kecam Debt Collector Pemaki Polisi, Ancam Cabut Surat Izin Menagih

APPI Kecam Debt Collector Pemaki Polisi, Ancam Cabut Surat Izin Menagih

Wildan Noviansah - detikNews
Jumat, 24 Feb 2023 12:21 WIB
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno (kiri)
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno (kiri) (Wildan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno angkat bicara terkait kasus debt collector yang menarik paksa mobil selebgram Clara Shinta berujung anggota Bhabinkamtibmas bernama Aiptu Evin Susanto dibentak. APPI berencana bakal mencabut sertifikasi debt collector yang terlibat.

"Dan ini proses monitoring juga, pada saat mereka melakukan tindakan yang tidak menyenangkan dan menjadi pidana, debt collector ini akan susah. Kenapa? Kita akan cabut SIM surat izin menagih," kata Suwandi di Polda Metro Jaya, Jumat (24/2/2023).

Sebagai informasi, debt collector yang mengantongi izin dalam aksi tersebut hanya satu orang atas nama Andre Wellem Pasalbessy (26), sedangkan enam orang lainnya ilegal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suwandi mengatakan sanksi tersebut merupakan tindakan akhir bagi debt collector yang bertugas tidak sesuai aturan yang berlaku. Dia menyinggung hingga kini sudah ada ribuan debt collector yang ditindak dengan sanksi yang sama.

"Itu hukuman akhir, saat ini sudah ribuan debt collector yang sudah kita cabut karena melakukan tindakan yang tidak humanis. Tindakan itu harus humanis," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Saya sedih dan saya malu sekali, ini sudah berulang kali terjadi. Saya sudah menyampaikan bahwa eksekusi itu harus disertai surat kuasa," imbuhnya.

Suwandi menambahkan, APPI pun mengecam tindakan debt collector yang merampas paksa mobil Clara hingga berujung mencaci maki polisi.

"Saya selaku ketua asosiasi perusahaan pembiayaan Indonesia yang menaungi seluruh perusahaan pembiayaan yang ada di Indonesia, mengecam keras segala tindakan kekerasan yang dilakukan oleh debt collector," jelasnya.

Simak Video 'Dear Debt Collector yang Bentak Polisi: Kemarin Macan Kini kucing':

[Gambas:Video 20detik]



Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.....

Rampas Mobil-Ancam Bunuh Sopir

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan, sebelum bertemu dengan Clara, para debt collector tersebut menemui sopir Clara dan merampas kunci mobil. Debt collector tersebut juga sempat mengancam sopir.

"Sebelumnya menemui sopir, tiba-tiba merampas kunci mobil dan menurut keterangan sopir ini mengancam 'saya bunuh kamu', diambil kuncinya, ambil mobilnya, masuk ke dalam (apartemen)," katanya.

Saat berada di apartemen tersebut terjadi perdebatan antara Clara Shinta dan para debt collector. Clara Shinta saat itu meminta para pelaku menunjukkan surat tugas.

"Terjadi perdebatan untuk menunjukkan dokumen, surat tugas dan sebagainya yang sebagai persyaratan dalam tugas penarikan," ungkap Hengki.

Polisi yang Menengahi Dibentak

Saat itu, diketahui ada seorang anggota Bhabinkamtimbas Polsek Tebet yang datang ke lokasi. Bhabinkamtimbas ini mencoba menengahi antara Clara dengan debt collector.

"Kemudian dicoba ditengahi oleh Bhabinkamtibmas yang bertugas di sana, yang tugasnya adalah sebagai problem solver antara masyarakat. Karena terjadi hal seperti itu akan didamaikan, justru diadakan perlawanan oleh kelompok ini," kata Hengki.

Hengki mengatakan perbuatan debt collector tersebut bukan hanya memaki polisi. Tetapi lebih kepada melawan perintah petugas di lapangan.

"Ini bukan hanya sekadar memaki, ini bukan memaki. Tetapi adanya paksaan fisik dan psikis sehingga petugas yang sendirian ini bisa berbuat atau tidak berbuat. Bukan hanya sekadar memaki, ada ancaman fisik dan psikis dan ancaman kekerasan," jelasnya

"Sehingga kami terapkan Pasal 214 KUHP tentang pengancaman terhadap petugas dengan ancaman maksimal 7 tahun," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads