Solusi atas retaknya tembok rumah Bu Ami sekeluarga di Tebet, Jakarta Selatan, masih dicari. Namun agaknya, solusi harus cepat ditemukan. Soalnya, retakan tembok Bu Ami sudah semakin lebar.
"Saya benar-benar pusing. Sekarang banyak lagi retakan baru, tapi tipis (retakannya), nanti dikhawatirkan bisa semakin besar," kata Bu Ami kepada detikcom, Kamis (23/2/2023).
Bu Ami tinggal di Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jaksel. Dia menduga retakan temboknya disebabkan urukan tanah tetangganya bernama Abdurachman. Tanah urukan itu ada persis di balik tembok Bu Ami yang retak.
Dia memperlihatkan jalur retakan di temboknya. Terlihat, ada garis yang berkelok-kelok memanjang di permukaan tembok. Dia berharap Pemprov DKI segera membantunya mengatasi keadaan ini sebelum kondisi tembok berubah kian berbahaya.
"Ini dulunya semuanya juga kayak gini, retakan halus, tapi nanti jadi besar. Ini retakan baru ini," kata Bu Ami.
Pada Rabu (22/2) kemarin, Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta, Heru Hermawanto, mengirimkan surat ke Bu Ami dan suaminya, Abdul Somad. Pihak Dinas Citata hendak kembali meninjau kondisi tembok tersebut pada hari ini.
Pada Senin (20/2) lalu, pihak Bu Ami telah memenuhi pemanggilan Dinas Citata untuk memberikan keterangan. Bu Ami menduga, retaknya tembok rumahnya disebabkan oleh tanah uruk Abdurachman tidak diperkuat dengan pondasi dan turap yang memadai. Itu mengakibatkan air meresap sampai tembok dan akhirnya temboknya lapuk serta mudah retak terdorong tanah uruk Abdurachman. Bu Ami sekeluarga punya keinginan agar Abdurachman membuat fondasi di tanahnya itu.
(dnu/dnu)