Komplotan begal yang mengaku-aku sebagai polisi di Jakarta Barat (Jakbar) sudah menjalankan aksinya sejak 6 bulan lalu. Mereka memakai uang hasil jual barang rampasan untuk mabuk-mabukan.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menyampaikan, dalam 6 bulan terakhir, sudah ada lima laporan warga yang mengaku jadi korban para polisi gadungan tersebut. Para pelaku, kata Syafri, menjalankan aksinya di sejumlah wilayah di Jakbar, mulai Cengkareng hingga Kalideres.
"Dia beraksi di Jakarta barat, Cengkareng, Kembangan, Kalideres, dan bahkan pernah ada yang di Tangerang," kata Syafri pada wartawan di Polsek Kalideres pada Selasa (21/2/2023).
"Kejadian ini sudah dia lakukan hampir setengah tahun, dan menurut pengakuan dia korbannya cukup banyak. Namun laporan yang masuk di kita itu ada lima LP. Jadi mungkin kepada masyarakat yang pernah mengalami kejadian yang sama, dituduh sebagai pengguna atau pengedar narkoba namun barang-barang motor atau handphone-nya dibawa, mungkin nanti bisa menghubungi Polsek Kalideres," tambahnya.
Ditambahkan olehnya, uang hasil kejahatan tersebut dipakai para pelaku untuk mabuk hingga membayar kontrakan.
"Menurut dia, uang hasil kejahatan ada yang buat makan, bayar kontrakan, dan mabuk-mabukan," jelas dia.
Lanjut Syafri, keempat pelaku ditangkap pada 12 Februari 2023. Dalam penangkapan, polisi menyita tujuh motor, handphone, hingga pistol mainan yang dipakai pelaku.
"Pelaku ini selain menggunakan penang (tanda pengenal) dia juga membawa senjata mainan korek api yang berbentuk senjata. Pada saat korban sudah teperdaya dengan itu dia kadang memperlihatkan senjata di pinggangnya," kata dia.
"Saat ini ada tujuh motor yang kami sita dari tangan pelaku," jelas Syafri.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Simak juga 'Kapolri Tegaskan Teddy Minahasa dan Anggota Bermasalah di Sidang Etik':
(mea/mea)