Polri Telusuri Jejak Pilot Susi Air yang Disandera KKB

Polri Telusuri Jejak Pilot Susi Air yang Disandera KKB

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Senin, 20 Feb 2023 17:53 WIB
Jakarta -

Hampir dua minggu sudah pilot Susi Air, Captain Philips Max Mehrtens, belum juga dievakuasi dari tangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Polri menyebut pihaknya kini tengah menelusuri jejak terakhir Captain Philips.

"Update terakhir hari ini dari Kabid Humas Polda Papua ya sudah mulai menelusuri jejak," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin (20/2/2023).

Dedi menyebut Tim Damai Cartenz sudah berhasil mengamankan peralatan propaganda KKB pimpinan Egianus Kogoya. Dia menyebut pihaknya juga telah berupaya dengan pendekatan para tokoh sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada beberapa barang bukti yang kemarin juga udah dirilis dan diamankan antara lain kamera kemudian handphone kemudian peralatan-peralatan pribadi lainnya," katanya.

"Tapi sekali lagi rekan-rekan ya, Kapolda, Pangdam kemudian Danrem yang paling utama adalah menggunakan pendekatan soft approach ya tokoh-tokoh agama kemudian tokoh gereja dan bupati terus berkomunikasi dengan pihak KKB," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Tim Damai Cartenz menindak kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di samping operasi penyelamatan pilot Susi Air, Captain Philips Max Mehrtens. Hari ini tim Damai Cartenz berhasil menyita sejumlah barang yang digunakan sebagai alat propaganda KKB.

Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengatakan barang-barang tersebut didapatkan setelah aparat melakukan penegakan hukum di daerah Yutpul, Kabupaten Nduga.

"Hari ini kita melakukan penegakan hukum di daerah Yutpul dan cukup banyak hasilnya," kata Faizal saat dihubungi detikcom, Sabtu (18/2).

Faizal menambahkan, barang-barang yang disita mulai kamera hingga ponsel. Barang tersebut dipastikan milik KKB.

"Ada laptop ada kamera besar kamera TV, kemudian HP. Barang KKB," ujarnya.

Perlengkapan elektronik tersebut merupakan media untuk menyebarkan propaganda KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Itu memang punya mereka untuk propaganda," imbuh Faizal.

(azh/yld)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads