Utopia Warga Jakarta, 11 Meter Jarak Septic Tank ke Sumur Air Tanah

Edward F. Kusuma - detikNews
Minggu, 19 Feb 2023 12:54 WIB
Jakarta -

Pendiri Indonesia Water Institute sekaligus staf khusus Kementerian PUPR, Firdaus Ali, mengatakan sumur-sumur di Jakarta sudah lama tercemar bakteri E. coli. Lebih lanjut ia menekankan bahwa pelayanan air bersih di ibu kota negara yang hampir ditinggalkan ini, menempati posisi bawah dibanding negara-negara sekitar.

"Saat ini kondisi Jakarta dengan ibu kota negara dengan penduduk di atas 5 juta jiwa dan tingkat pelayanan air bersihnya paling buruk di Asia. Kualitas airnya serta kuantitasnya. Kalau bicara Singapura 100% bicara Manila 80%, Kuala Lumpur 99%, Bangkok 87%. Jadi kita masih 38% cakupan air perpipaannya. Ini baru berbicara air perpipaannya," katanya kepada tim Sudut Pandang detikcom Minggu, 19 Februari 2023.

Menurutnya, hal inilah yang membuat masyarakat di wilayah Jakarta masih menggunakan air tanah dangkal untuk menyuplai kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, berdasarkan kajian ilmiah yang dilakukannya bersama Dinas Kebersihan Pemprov DKI pada 2011, air yang memiliki kualitas memadai untuk dikonsumsi saat itu hanya di 3 wilayah DKI jakarta saja, yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Timur, serta Jakarta Pusat.

"Sisanya itu memang tidak direkomendasikan karena terkontaminasi oleh bakteri sanitasi," terang Firdaus.

Perkara penyediaan air bersih, Firdaus Ali mendorong pemerintah daerah untuk segera meningkatkan kualitas infrastruktur air perpipaan sekaligus menambah jumlah air olahan dengan meningkatkan sumber air baku untuk seluruh wilayah DKI Jakarta.

Namun ia juga mengkritik perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka. Menurutnya, hal ini adalah salah satu faktor penting untuk menjaga kualitas air tanah di Jakarta.

"Di sisi lain, tugas masyarakat juga ada. jangan buang sampah di badan air. Karena kalau badan air tercemar kan nggak bisa jadi air baku. Kemudian yang rumah-rumah individu memastikan bahwa mereka punya septic tank," katanya.

Padatnya jumlah penduduk yang tinggal di Jakarta, menjadi faktor pendorong mengapa kualitas air Ibu Kota cenderung memburuk dari waktu ke waktu. Di wilayah RW 07 Sumur Batu, Jakarta Pusat, misalnya. Berdasarkan pengamatan langsung tim Sudut Pandang detikcom, jarak antar-rumah yang berimpitan membuat warga tidak bisa memilih titik sumur yang jauh dari septic tank. Dalam satu rumah, mungkin saja sumur digali cukup jauh dari septic tank-nya sendiri, namun belum tentu jauh pula dari tangki pembuangan rumah tetangganya.

Terkait hak tersebut, Putu Virginia Partha Devanthi, seorang pengajar sekaligus peneliti dari Indonesia International Institute for Life Sciences, mengatakan jarak antara septic tank dan sumur perlu diperhatikan. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan bakteri-bakteri yang berada di limbah pembuangan bisa meresap menuju air sumur.

"Jarak ideal septic tank dengan sumur harus 11 meter minimal," ungkapnya.




(vys/vys)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork