Krisis air bersih dialami warga Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Warga berharap air dapat mengalir kembali sebelum Bulan Ramadan.
"Kita penginnya air cepet deras lagi. Capek ngangkutin, sebelum puasa lah harusnya udah benar," kata seorang warga Rusun bernama Nenih (38) kepada detikcom, Jumat (17/2/2023).
Nenih harus mengambil air mulai pagi hari agar keluarganya bisa mandi. Tidak ada cara lain. "Buat bapak, anak, mandi kan pagi-pagi. Ya mau bagaimana lagi terpaksa," ungkap Nenih.
Hal senada juga diungkapkan warga rusun bernama Ririn (34). Dia mengeluhkan air menyala hanya beberapa menit sehingga hanya menampung satu ember di pagi hari. Saat malam, air sudah habis. Hal itu, membuat anaknya telat berangkat pergi ke sekolah karena tak cukup air.
"Kadang pagi nyala cuma sedikit berapa menit udah nggak dapet se-galon paling se-ember doang. Kalo malam nggak ada kosong," tutur Ririn.
Dia berharap agar air cepat menyala karena air bersih merupakan kebutuhan sehari-hari. Gara-gara air seret, baju-baju kotor keluarga Ririn sampai banyak yang belum sempat dicuci.
"Cepat nyala aja soalnya cucian sampai menumpuk. Sehari-hari kan air, listrik itu penting. Apalagi air itu kita butuh setiap hari," imbuh Ririn.
Hal senada juga diutarakan warga rusun bernama Tini (33), Dia terkadang harus membeli air isi ulang karena kerannya tidak menyala. Dirinya sudah mengalami krisis air sehari semalam pada unit bloknya.
Tini berharap agar air dapat mengalir deras kembali dan mengucur tanpa masalah dari keran warga. Apalagi, ini sudah mendekati bulan puasa. Warga sangat butuh air saat bulan puasa.
"Lancar terus lah airnya jangan mati-mati lagi lah, mana mau puasa," ujar Tini.
Dihubungi detikcom secara terpisah, Ketua Forum Masyarakat Rusun Marunda (FMRM), Didi Suwandi, menjelaskan Rusun Marunda ini terdiri dari empat klaster, semuanya berisi 29 tower. Penghuni Rusun Marunda sekitar 2.900 Kepala Keluarga (KK). Mayoritas penghuni mengalami masalah kesulitan air ini. Dia khawatir pompa-pompa air rusak gara-gara lama tidak beroperasi dengan normal.
"Bagi kami sebenarnya yang harus dilakukan oleh PDAM untuk meningkatkan produksi air bersih sehingga debit air yang mengalir ke Rusunawa Marunda dapat terpenuhi dan perlu teman-teman tahu bahwa permasalahan debit air ini adalah permasalahan yang cukup panjang dan sampai saat ini belum ada solusi terbaik," tutur Didi Suwandi.
Reservoir baru selesai pertengahan tahun
Bulan depan, Ramadan sudah tiba. Namun demikian, warga di Rusun Marunda belum akan terbebas dari masalah kesulitan air bersih. Soalnya, proyek PAM Jaya berupa reservoir di STIP Marunda ditarget selesai pada bulan Juli, bukan Maret saat bulan puasa. Reservoir itu bakal menjadi solusi untuk kesulitan air di Rusun Marunda.
"Kami memiliki timeline, proyek akan selesai bulan Juli 2023 ini," kata Direktur Pelayanan Perumda PAM Jaya, Syahrul Hasan, kepada detikcom, Jumat (17/2/2023).
Namun demikian, sembari menunggu reservoir itu kelar, PAM Jaya akan terus mensuplai air bersih lewat truk tangki berkapasitas 4 meter kubik. Setiap harinya, truk tangki datang sejumlah delapan unit.
(dnu/dnu)