Sedangkan untuk Ricky, Hibnu menilai posisinya sebagai penegak hukum memberatkan. Selain itu, Ricky disebut Hibnu tidak melakukan apa pun untuk mencegah terjadinya suatu tindak pidana meskipun berani menolak perintah Sambo.
"Ricky Rizal sebagai penegak hukum, saya lihat sebagai masih muda, yang sebetulnya dia mampu mencegah tapi tidak mampu mencegah, kalau Ricky kan sudah menolak tapi tidak melakukan suatu tindakan apa pun, ya itu yang menjadikan berat 13 tahun karena bersumbu pada Pak Sambo sehingga hukumannya selaras dengan hukuman yang dilakukan Pak Sambo," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal berbeda disampaikan Hibnu terkait Eliezer. Salah satu kunci Eliezer divonis ringan, menurutnya, terkait dikabulkannya status justice collaborator (JC).
"Ya Eliezer kan sebagai JC, kemarin sudah disampaikan oleh JPU ada dilema yuridis, ketika dilema keadilan disampaikan tuntutan maka hakim merespons, sekarang sudah ditentukan JC-nya dikabulkan makanya hukumannya paling rendah," ucapnya.
Pleidoi Dikesampingkan
Ada hal lain yang dilihat Hibnu, yaitu mengenai seluruh pleidoi yang dikesampingkan. Hal ini, disebut Hibnu, bisa menjadi bumerang.
"Itu cara paling mudah hakim emang seperti itu, hakim pilih pemikiran siapa? Jaksa atau penasihat hukum, ini memang tidak fair, makanya tadi saya waktu live coba penasihat hukum memberikan secara utuh, karena pemikiran dari hakim itu kayanya melompat-lompat, mengambil sisi-sisi terhadap pidananya, itu sebagai celah penasihat hukum untuk menggambarkan kembali, siapa tahu dari gambaran itu bahwa hakim banding bisa merevisi putusan pengadilan negeri," kata Hibnu.
(zap/dhn)