Sekelompok ormas dan debt collector terlibat ricuh di kantor kantor leasing di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Total empat orang ditetapkan sebagai tersangka.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan dalam kasus ini kedua pihak saling lapor. Pihak ormas melaporkan terkait pemukulan terhadap salah satu anggotanya, sementara pihak leasing melaporkan kasus perusakan yang dilakukan oleh anggota ormas.
"Dua-duanya kita proses," kata Kombes Twedi dalam keterangan kepada detikcom, Senin (13/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut identitas keempat tersangka:
Dari kelompok ormas:
1. AIJ (34)
2. ES (45)
3. AM (21).
"AIJ ini peran pelaku dorong mobil hingga mobil terbalik, ES perannya naik ke atas mobil menginjak-injak mobil, dan AM perannya mendorong mobil hingga mobil terbalik," imbuh Twedi.
Dari debt collector:
1. HHO
"Perannya memukul muka korban bagian mata dan pelipis hingga ada luka robek," imbuh Twedi.
Kronologi Bentrok
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Gogo Galesung menjelaskan awal mula kasus ini terjadi. Berawal ketika kantor leasing menugaskan debt collector untuk menarik mobil milik S, anggota ormas karena menunggak cicilan.
"Jadi kronologi nya itu pihak leasing malam harinya mereka mau ngambil, narik mobil salah satu anggota ormas. Nariknya baik-baik nggak ada masalah, juga ada surat pernyataan penyerahan," kata Gogo saat dihubungi detikcom, Senin (13/2/2023).
Bahkan, lanjut Gogo, pihak debt collector pun sempat memesankan ojek online untuk anggota ormas usai mobilnya ditarik. Setelah itu, besok harinya anggota ormas tersebut mendatangi kantor leasing untuk menyelesaikan cicilan.
Saat itu, anggota ormas memaksa agar mobil diserahkan saat itu juga. Pihak leasing pun memberikan penjelasan bahwa penyerahan mobil memerlukan waktu karena gudangnya berada di wilayah Kota Bekasi, sementara lokasi kericuhan di kantor leasing di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Baca kronologi lengkapnya di halaman selanjutnya....
Simak juga 'Kala Ormas Vs 'Mata Elang' di Purwakarta Gegara Perampasan Motor':
Saat itu anggota ormas tersebut tidak sabar dan memarahi petugas leasing yang ada di sana. Karena hal tersebut, akhirnya pihak leasing pun mengusir mereka.
"Mobil semuanya dikumpulin di daerah Bekasi Kota. Jauh, butuh waktu, butuh syarat administrasi segala macam. Mereka nggak sabar marah-marah pengennya saat itu juga, diusir lah," ujarnya.
Tak terima diusir, anggota ormas tersebut pun memanggil teman-temannya. Berbarengan dengan itu, seorang debt collector bernama HHO datang ke kantor tersebut untuk mengklarifikasi soal penarikan mobil tersebut. Saat itu kemudian terjadi perkelahian antara Heben dan anggota ormas berujung ricuh antara kedua belah pihak.
"Nggak lama orang debt collector itu kan pada balik, mau ngambil SK lagi, sudah itu diseranglah debt collector ini, mereka kan panik juga lari. Di dalam satu orang debt collector ini ketemulah sama orang ormas. Berantem, karena kalah gede dipukuli orang ormas ini. 11 orang lari ke atas semua itu kan tingkat. Dihancurin itu semua di sana, ormas dari luar," ujarnya.
Polisi Lepaskan Tembakan Bubarkan Massa
Sekelompok ormas menggeruduk dan merusak kantor leasing yang berlokasi di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Massa bubar setelah polisi melepaskan tembakan peringatan.
Kapolres Bekasi Kombes B Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan pihak kepolisian sempat meminta massa tidak anarkis. Karena tak digubris, akhirnya pihaknya terpaksa melepaskan tembakan peringatan untuk melerai.
"Itu tembakan polisi peringatan karena Kapolsek dan anggota sudah mengimbau untuk tidak melakukan perusakan, tapi mereka membalikkan kendaraan akhirnya anggota polisi diskresi meletuskan senjata untuk menghalau massa mundur," kata Twedi saat dihubungi detikcom, Jumat (10/2).
Akibat massa anarkis, berbuntut pada aksi perusakan. Total ada empat mobil yang dirusak di lokasi.
"Mobil, kalau dari laporan, dua milik leasing, dua milik ormas. (Mobil) dibalik, dijungkirkan, dijatuhkan ke samping, puluhan orang yang angkat," jelasnya.
Twedi mengatakan kericuhan tidak berlangsung lama. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi. Saat ini, lanjut Twedi situasi sudah aman terkendali.