Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta menyarankan tetangga Bu Ami, Abdurachman, memasang lapisan kedap air (waterproof) di lahan miliknya yang berbatasan dengan tembok rumah Bu Ami, warga Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, yang selama ini temboknya terancam jebol. Itu adalah solusi sementara sembari menunggu cek lapangan.
"Terkait dengan pengaduan kebocoran nanti akan dibuatkan waterproof oleh Pak Abdurachman pada turap tersebut yang bersentuhan langsung dengan tembok si pemilik bangunan (Bu Ami)," kata Subkoordinator Urusan Pengaduan dan Penanganan Hukum Dinas Citata DKI Jakarta, Maulana, Senin (13/2/2023).
Maulana menyebutkan, sementara, pihaknya menduga retakan pada tembok rumah Bu Ami disebabkan oleh rembesan air hujan. Karena itu, kata dia, pihaknya menyarankan agar dipasangi lapisan kedap air guna mengkaji terkait penyebab retakan itu.
"Awalnya dugaannya itu rembesan air hujan. Kita sudah arahkan kepada Pak Abdurachman untuk memasang waterproof. Tapi juga belum tahu pastinya, benar atau tidak dari air hujan. Tapi untuk preventifnya dulu waterproof-in," jelasnya.
Selain itu, untuk mendalami soal fondasi pada urukan tanah Abdurachman, Dinas Citata DKI akan memintai keterangan dari pekerja bangunan yang membuat fondasi tersebut. Sebab, lanjutnya, Abdurachman selaku pemilik lahan pun tidak mengetahui secara pasti kedalaman fondasi miliknya.
"Untuk membuktikan hal tersebut, dari hasil rapat ini, kita akan memanggil tim atau pelaksana yang pernah membuat turap tersebut untuk dimintai keterangan," kata Maulana.
"Karena secara teknisnya pun Pak Abdurachman nggak tahu kedalamannya itu berapa, yang tahu si pelaksana," sambungnya.
Dinas Citata DKI akan mengecek langsung kondisi tembok Bu Ami dan urukan lahan yang dipersoalkan.
"Kita harus melihat semuannya itu secara langsung. Kita tetap ke lapangan, cuma kita sedang melakukan kajian-kajian tersebut, penggalian-penggalian informasi terlebih dahulu. Direncanakan secepatnya," terangnya.
Untuk diketahui, masalah pokok dari problema bertetangga ini adalah tembok rumah Bu Ami yang menjadi rapuh dan rawan ambruk setelah tetangganya, Abdurachman, menguruk tanahnya. Urukan itu tepat berada di balik tembok rumah Bu Ami.
Bu Ami menduga penyebabnya adalah tidak adanya fondasi di antara tanah uruk tetangga dan tembok rumahnya, sehingga air langsung menyerap masuk ke temboknya. Namun Abdurachman dan Dinas Citata menyatakan di tanah urukan itu ada fondasinya.
Sebelumnya, Bu Ami dan Abdurachman telah melalui proses mediasi yang diselenggarakan oleh Lurah Kebon Baru. Mediasi telah dilakukan sebanyak dua kali tapi tak kunjung mendapatkan titik temu.
Simak juga 'Kawasan CFD Bundaran HI Kini Bersih dari Pedagang Kaki Lima':
(dnu/dnu)