Genjot Kepercayaan Pengguna Jasa, ASDP Dorong Kampanye Safety Habit 3J

Angga Laraspati - detikNews
Senin, 13 Feb 2023 16:59 WIB
Foto: Dok. ASDP
Jakarta -

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan ASDP memiliki tanggung jawab dalam penerapan aspek keselamatan di setiap layanan dan lini bisnis perusahaan. Di internal, ASDP secara berkala menggelar Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dalam Rapat Kerja Perusahaan yang dilaksanakan setiap tahun.

"RTM ini penting dilakukan, khususnya untuk mengevaluasi implementasi keselamatan tahun 2022 dan program-program kerja yang akan dilaksanakan tahun 2023, sekaligus pelaksanaan RTM adalah sebagai wadah komunikasi dan koordinasi di level pimpinan dan tim pelaksana lapangan dalam melakukan review serta memastikan konsistensi dari standar keselamatan yang diterapkan ASDP, baik di kantor pusat, Cabang, pelabuhan dan kapal," tuturnya Shelvy dalam keterangan tertulis, Senin (13/2/2023).

Lebih lanjut Shelvy mengatakan pihaknya secara masif mengampanyekan Safety Habit Jaga Diri, Jaga Alat, dan Jaga Lingkungan (3J) sebagai upaya internalisasi budaya kepada seluruh Insan ASDP yang pada akhirnya dapat meningkatkan reputasi positif perusahaan, sekaligus menumbuhkan kepercayaan kepada pengguna jasa.

"Manajemen secara aktif dan masif mendorong kampanye Safety Habit 3J ini agar menjadi budaya yang kuat di lingkungan ASDP. Dimulai dari partisipasi aktif seluruh karyawan ASDP, sehingga nantinya akan timbul awareness dan kepercayaan yang kuat dari pengguna jasa dan seluruh stakeholder, dan ASDP akan menjadi top of mind," ujarnya.

Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor transportasi, lanjutnya, ASDP berupaya untuk menerapkan budaya safety sesuai dengan salah satu misinya yaitu mengedepankan keselamatan dan layanan yang berkualitas.

"Komitmen ini tentu tidak hanya berlaku untuk pekerja kami, tetapi untuk seluruh pengguna jasa penyeberangan dan mitra kerja yang kami layani," kata Shelvy.

Menurut Shelvy, ASDP juga meningkatkan pola pikir safety, sehingga terbentuk perilaku safety dalam memori bawah sadar insan ASDP. Peningkatan pola pikir tersebut mencakup semua kecelakaan dan sakit akibat kerja dapat dicegah.

Selanjutnya, semua potensi bahaya di lokasi kerja dapat dikelola dan dikontrol. Manajemen pun bertanggung jawab dalam pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan observasi keselamatan kerja harus rutin dilakukan.

Menurut dia, penerapan safety di lingkungan kerja ASDP sangat krusial mengingat industri penyeberangan dan kepelabuhanan yang dikelola perusahaan memiliki tingkat risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi dalam karakteristik proses kerjanya.

Sejumlah upaya meningkatkan keselamatan perjalanan penyeberangan telah dilakukan ASDP antara lain melakukan perawatan dan perbaikan kapal secara rutin dengan jadwal yang ketat.

"Dengan semua upaya yang kami lakukan ini, ASDP ingin memastikan seluruh pengguna jasa merasa aman, nyaman, sehat dan selamat saat berada di atas kapal selama dalam penyeberangan," imbuh Shelvy.

ASDP juga menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) sebagai upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara aman tanpa membahayakan dirinya maupun masyarakat.

"Untuk pelaksanaan program SMK3 tersebut secara periodik dilakukan proses evaluasi dan audit SMK3 melalui badan audit yang ditunjuk pemerintah," ucap Shelvy.

ASDP pun telah mengantongi sertifikat K3 dengan standar internasional yakni Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ISO 45001:2018 dari Badan Sertifikasi British Standard Institution (BSI).

Saat ini, di bawah koordinasi 27 Cabang, ASDP mengoperasikan 219 unit kapal, yang melayani kebutuhan transportasi masyarakat di 34 pelabuhan dengan total 311 lintasan hingga pelosok Tanah Air.




(akn/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork