BMKG Jelaskan soal Black Swan Earthquakes di Jayapura Papua

BMKG Jelaskan soal Black Swan Earthquakes di Jayapura Papua

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Senin, 13 Feb 2023 09:21 WIB
Sebuah bangunan di Jayapura ambruk ke laut usai diguncang gempa M 5,4. Tim penyelamat pun dikerahkan untuk mencari korban di reruntuhan bangunan.
Foto: Dampak gempa Jayapura (Dok Istimewa)
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat menyinggung gempa di Jayapura, Papua, merupakan black swan earthquakes. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono pun menjelaskan lebih jauh terkait gempa tersebut.

"Sebenarnya black swan itu teori," kata Daryono saat dihubungi, Minggu (12/2/2023).

Daryono mengatakan Black Swan atau Angsa Hitam merupakan teori yang merujuk pada peristiwa langka, sulit diprediksi, dan di luar perkiraan biasa. Dia menyebut peristiwa yang digambarkan dengan Black Swan juga berdampak besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Teori Angsa Hitam merujuk pada peristiwa langka yang berdampak besar, sulit diprediksi dan di luar perkiraan biasa. Teori ini dideskripsikan oleh Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya The Black Swan tahun 2007," ucapnya.

Dia menyebut ada kriteria tersendiri suatu peristiwa disebut Black Swan atau angsa hitam. Menurutnya, peristiwa itu harus datang secara mengejutkan dan berpengaruh besar.

ADVERTISEMENT

"Kriteria untuk mengidentifikasi peristiwa black swan adalah muncul secara mengejutkan berpengaruh besar," ucapnya.

Lebih lanjut, Daryono lalu mengaitkan teori itu dengan temuan berkaitan dengan gempa yang terjadi di Jayapura, Papua. Dia menyebut di Jayapura, Papua, belum ada aktivitas gempa yang sebanyak seperti sekarang dan ini baru kali ini terjadi.

"Belum ada aktivitas sebanyak itu. Tidak begitu, gempa tipe seperti ini ya baru kali ini," ujarnya.

Simak Video 'BRIN Klaim Alat Pendeteksi Dini Tsunami Tak Begitu Berhasil':

[Gambas:Video 20detik]



Simak penjelasan lengkapnya di halaman berikutnya.

Dia juga memastikan para ahli belum menduga ada gempa seperti yang terjadi di Jayapura, Papua. Selain itu, gempa itu juga cenderung merusak dan membuat warga panik.

"Para ahli belum ada yang menduga ada gempa tipe ini. Cukup langka tipenya, dan berdampak merusak dan membuat warga cemas, takut, panik," tuturnya.

Black Swan Earthquakes

Sebelumnya, Kota Jayapura terus-terusan diguncang oleh gempa. BMKG menyebut fenomena gempa di Jayapura ini belum terpetakan.

Hal ini disampaikan oleh Daryono. Dalam cuitannya, Daryono mengatakan fenomena gempa Jayapura ini sebagai black swan earthquakes. Peristiwa gempa ini disebut langka.

"Secara pribadi menurut saya, fenomena gempa Jayapura termasuk 'Black Swan Earthquakes': Belum terpetakan dengan detil sumbernya, di luar prediksi para ahli, berdampak merusak dan membuat cemas masyarakat, peristiwa gempa yang langka. Jarang terjadi," ujar Daryono lewat akun Twitternya, @DaryonoBMKG, Minggu (12/2).

Kendati demikian, Daryono yakin fenomena gempa yang terus menerus ini akan berakhir. Fenomena ini pernah terjadi di Ambon-Haruku pada akhir 2019.

"Gempa Jayapura pasti akan selesai, itu earthquake sequence, multi fault aktif dan triggered off fault seismicity, pernah terjadi di Ambon-Haruku akhir 2019 sebanyak 2500 lebih gempa terjadi, menteror dan beberapa bulan kemudian selesai karena akumulasi stresnya sudah rilis semua. Selesai. Kemudian aman," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(maa/fas)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads