MenPAN-RB Bicara Akselerasi Core Values ASN: Perlu Hati dan Kepeduliaan

MenPAN-RB Bicara Akselerasi Core Values ASN: Perlu Hati dan Kepeduliaan

Sukma Nur Fitriana - detikNews
Kamis, 09 Feb 2023 17:15 WIB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas
Foto: Dok. KemenPAN-RB
Jakarta -

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan membangun budaya kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan usaha berkelanjutan yang terus diupayakan. Hal tersebut tak terkecuali bagi para pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian PAN-RB.

"Berbagai model teori untuk membangkitkan kinerja ini sudah sering kita hadirkan. Tapi bagaimana menggerakkan hati supaya kita punya simpati sampai empati, punya ukuran-ukuran dalam menjalankan nilai-nilai dasar, core values ASN ini menjadi penting. Kita perlu hati dan kepedulian untuk memetakan pekerjaan ini dan mencapai target arahan dari Presiden," ujar Abdullah Azwar Anas dalam keterangan tertulis, Kamis (9/2/2023).

Hal ini disampaikan Anas dalam acara Internalisasi Nilai-nilai BerAKHLAK, di Jakarta hari ini. Acara tersebut bertajuk 'Pengembangan Sikap Positif Menuju Pegawai yang Adaptif dalam Menghadapi Perubahan' dan mengundang Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, Core Values ASN telah diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 27 Juli 2021. Core Values tersebut adalah BerAKHLAK yang meliputi Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Anas menilai diperlukan cara-cara baru untuk memperkuat kolaborasi antara pimpinan dan pegawai dalam membangun budaya kerja yang kondusif. Oleh karena itu, ia mendorong para pejabat KemenPAN-RB agar aktif membangun komunikasi yang positif dengan pegawai agar terjalin kerja sama yang inovatif, responsif, serta selaras dengan perkembangan zaman dan kebutuhan stakeholder yang semakin meningkat.

ADVERTISEMENT

"Kolaborasi bukan hanya indah untuk dinarasikan, tapi juga bagaimana pelaksanaannya di dunia nyata. Juga perlu hati yang luas sehingga inovasi akan tumbuh. Termasuk bagaimana kita memulainya dari diri kita sendiri, dari kantor ini sehingga kita bisa lebih lincah," sambungnya.

Sementara itu, Gus Miftah yang hadir acara tesebut mengingatkan kembali makna akhlak secara harfiah, yakni sebagai perilaku. Menurutnya, akhlak tersebut harus menjadi landasan bagi para ASN untuk bisa menjalankan tugas dan fungsinya dalam melayani publik.

"Jadilah orang yang dinamis, jangan statis. Jadilah pemain bukan hanya penonton. Jadilah imam bukan hanya makmum. Jadilah problem solver bukan problem maker," tutur Gus Miftah.

Menurutnya, ASN sendiri merupakan profesi yang harus mengedepankan pelayanan yang prima dan berdampak kepada masyarakat. Oleh karenanya, ASN juga harus berhati-hati dalam setiap tindakan, ucapan, dan perbuatannya. Gus Miftah pun menyoroti bagaimana ASN harus dapat menaati pemimpin.

"Taatlah kamu kepada Allah, Rasulullah, dan pemimpinmu. Taat kepada Allah dan Rasulullah itu tanpa syarat, mutlak, dan harus. Tapi taat kepada pemimpin itu ada syaratnya, yakni pemimpin tersebut harus benar. Saya yakin bangsa ini jadi bangsa yang besar jika saling menghargai satu sama lain dan menjaga persatuan ini," pungkasnya.

(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads