Bripka Madih dan eks penyidik inisial TG telah dikonfrontasi terkait dugaan 'polisi peras polisi' dalam pengusutan kasus sengketa tanah milik orang tua Madih. Polda Metro Jaya memastikan dari hasil konfrontasi tersebut tudingan 'polisi peras polisi' tak terbukti.
"Tidak ada (pemerasan)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko pada wartawan pada Selasa (7/2/2023).
Ditambahkan oleh Trunoyudo dugaan pemerasan tersebut tak bisa dibuktikan.
"Jadi artinya setelah dikonfrontir ya, mendasari konfrontir kedua belah pihak langsung ya ini tidak dapat dibuktikan (dugaan pemerasan). Saya rasa itu," jelas Trunoyudo.
Trunoyudo sekaligus mengkonfirmasi terkait Bripka Madih ke Polda Metro Jaya pada Senin (6/2) kemarin dalam rangka konfrontasi dengan eks penyidik Polda Metro Jaya berinisial TG.
"Benar, kemarin Bripka Madih datang dalam rangka konfrontir. Karena memang ada hal yang sudah dijelaskan Bripka Masih ke rekan-rekan media, maka salah satu cara adalah dengan konfrontir," jelas Trunoyudo.
Trunoyudo mengatakan konfrontasi ini melibatkan anggota Propam Polda Metro Jaya. Sebab, status Madih yang masih anggota Polri aktif. Tujuan dilakukan konfrontasi adalah untuk mendapatkan keterangan dari kedua pihak terkait narasi 'polisi peras polisi' yang diungkap Bripka Madih sebelumnya.
"Karena yang bersangkutan masih jadi anggota Polri, tentunya Ditreskrimum Polda Metro Jaya libatkan unsur Propam agar ada produk, hal yang memang apa yang disampaikan ini benar atau tidak," tutur Trunoyudo.
Dalam konfrontasi tersebut, pihak Polda Metro Jaya menanyakan apakah ada permintaan uang dari TG kepada pelapor, dalam hal ini adalah ibunda Madih.
"Terkait ditanyakan apakah ada permintaan uang, disampaikan 'tidak' dari TG," kata Truno.
Saat ditanya soal permintaan uang tersebut, Bripka Madih, kata Trunoyudo, hanya terdiam. Disebutkan, Bripka Madih juga langsung memeluk dan meminta maaf kepada TG.
"Tetapi tidak ada bantahan (dari Bripka Madih), diam. Dan yang kami salut ini, gentle juga dari Bripka Madih, langsung mendatangi TG, memeluk, dan 'minta maaf, Pak Haji. Saya mohon maaf'. Artinya, kita apresiasi supaya jelas semua. Jangan sampai ini semuanya kemudian menjadi suatu opini yang berkembang di publik, salah satu caranya adalah konfrontir," jelasnya.
Simak Video 'Buntut Curhat soal Pemerasan, Bripka Madih Kini 'Diserang' Balik':
Baca selanjutnya: pengakuan Bripka Madih