Kisah Warga Sampai Gemetaran Saat Bripka Madih Pasang Patok Rumah

Kisah Warga Sampai Gemetaran Saat Bripka Madih Pasang Patok Rumah

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 07 Feb 2023 07:31 WIB
Bripka Madih
Bripka Madih (Foto: Yussa Ariska Viossa)
Jakarta -

Konflik sengketa lahan yang diklaim milik orang tua Bripka Madih belum menemui titik terang. Sejumlah warga Jatiwarna, Kota Bekasi, melaporkan Bripka Madih ke Propam Polda Metro Jaya.

Bripka Madih dinilai telah melakukan perbuatan sewenang-wenang. Madih memasang patok di rumah warga yang diklaim adalah tanah milik orang tuanya.

Aksi Madih Bikin Warga Gemetaran

Pada Senin (6/2) kemarin, sejumlah warga di Jatiwarna, Kota Bekasi, akhirnya melaporkan Madih ke Propam Polda Metro Jaya. Anggota Provos Polsek Jatinegara itu dilaporkan membawa sekelompok orang memasang patok di rumah warga hingga bikin warga ketakutan sampai gemetaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pemilik lahan bernama Soraya bercerita peristiwa pemasangan patok itu terjadi pada Selasa (31/1/2023). Saat itu Bripka Madih berseragam lengkap membawa segerombolan orang untuk memasang patok baja ringan di lahan seluas 100 meter persegi miliknya.

ADVERTISEMENT
Warga Bekasi laporkan Bripka Madih ke Propam Polda Metro JayaSejumlah warga Jatiwarna, Kota Bekasi, melaporkan Bripka Madih ke Propam Polda Metro Jaya (Wildan N/detikcom)

"Nggak izin ke saya langsung ngegali, matok, (pakai) baja ringan. Ada banyak orang juga di situ, sekitar 10 orang ada," kata dia kepada wartawan, Senin (6/2/2023).

Soraya yang saat itu hanya bersama anaknya mengaku takut karena tingkah Bripka Madih tersebut. Madih saat itu berteriak mengaku bahwa tanah tersebut milik ayahnya.

"Saya di rumah hanya berdua dengan anak saya umur 4,5 tahun. Saya langsung gemetar karena memang di depan kamar saya persis mematoknya itu. Saya takut banget karena memang banyak sekali dia juga nggak ngomong apa karena memang saya ketakutan," kata dia.

"Nggak ada ancaman apa-apa, hanya patok itu saja yang menyatakan itu tanah warisan mereka padahal sudah dibeli sama orang tua saya," jelasnya.

Madih Pasang Spanduk-Dirikan Pos

Soraya menuturkan, Bripka Madih dan gerombolannya sempat pergi. Namun mereka kembali lagi dengan membawa spanduk besar dan mendirikan pos di sana.

"Udah matok selesai, mereka pergi. Nggak lama sekitar 20 menit balik lagi membawa balai-balai posko itu sama spanduk besar. Spanduk itu ditujukan ke PT Premier Estate, bukan ke saya," jelasnya.



Baca selanjutnya: Bripka Madih dilaporkan ke Propam....

Saksikan juga Detik-detik Pemilu: Muhaimin Iskandar Realistis Jadi Capres atau Cawapres 2024

[Gambas:Video 20detik]



Bripka Madih Dilaporkan ke Propam

Merasa terganggu, akhirnya Soraya melaporkan tindakan Bripka Madih kepada pihak kepolisian. Soraya ditemani Ketua RW melaporkan Bripka Madih atas perbuatan kesewenang-wenangannya.

"Pengaduan kepada Bripka Madih karena telah memasuki pekarangan tanpa izin dan memasang patok dan pos di depan rumah warga kami," kata Ketua RW 03 Jatiwarna, Nur Asiah.

Nur Asiah sebelumnya juga menyebut Bripka Madih sosok yang arogan. Perilakunya sering kali meresahkan warga.

"Untuk hal-hal lain ya, mohon maaf, mungkin media tidak tahu ya tapi di warga kami, di lingkungan, kami di wilayah RW 03 Bapak Madih itu sudah sering sekali dengan sikap arogansinya, dengan kesombongannya, ada saja hal-hal yang dilakukan dan meresahkan warga," kata Nur saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Minggu (5/2).

Nur Asiah mengatakan pernah mengalami kejadian tak mengenakkan yang dilakukan Bripka Madih saat sedang menggelar rapat. Saat itu, kata Asiah, Bripka Madih membakar sampah yang menyebabkan asap menyebar ke ruang rapat.

"Salah satunya saya sudah menjadi RT selama 4 tahun kemudian saya menjadi RW, ketika kami sedang rapat, mohon maaf, rapat dengan tim kami RW 03, tiba-tiba ditabunin karena posisinya bersebelahan dengan beliau gitu ya. Bapak bisa bayangin dong ya, kita lagi rapat dibakarin asap," kata Asiah.

"Saya hanya meluruskan, jangan seolah-olah hanya dia yang terzalimi, tapi warga kami pun merasa terganggu dengan hal-hal yang beliau lakukan dengan sikap arogansinya," ungkapnya.

Sejumlah rumah warga di Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat dipasangi patok tanah oleh Bripka Madih. Begini kondisinya. (Kadek ML/detikcom)Sejumlah rumah warga di Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat, dipasangi patok tanah oleh Bripka Madih. Begini kondisinya. (Kadek Meda Luxiana/detikcom)

Warga Persilakan Bripka Madih Ukur Tanah

Lahan yang dipersoalkan Madih berlokasi di Jalan Raya Bulak Tinggi, RT 04 RW 03, Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat. Lahan yang ditempati Yadi dibeli mertuanya bernama Victor, yang kini telah dibangun rumah.

"Ya kalau memang mau selesai, kemarin kan sudah mediasi sama polisi, udah clear. Kalau memang nggak bermasalah ya dari pihak Pak Madih nyabut-lah (keberatan) nggak ada masalah di BPN. Kalau memang merasa tanah warga merasa kelebihan, ya diukur ulang bolehlah ada saksinya dari Polda, BPN, Pak Madih lihat sendiri bisa kalau memang tanah kita bermasalah atau lebih, bolehlah kita ganti kalau salah. Kalau nggak, kan buat apa," kata Yadi saat ditemui di lokasi, Senin (6/2).

Yadi mengaku rumah dengan bangunan tipe 90 dan luas tanah 100 meter persegi itu belum bersertifikat, melainkan masih berupa akta jual beli (AJB) tanah. Dia ingin persoalan sengketa lahan antartetangga ini bisa cepat selesai.

"Kan tetangga juga, nggak enak. (Rumah) Pak Madih mungkin juga belum urus sertifikat, nggak tahu juga. Kita masih AJB, kepengen ngurus sertifikat," ujarnya.

Baca selanjutnya: Bripka Madih dijemput Paminal....

Saksikan juga Detik-detik Pemilu: Muhaimin Iskandar Realistis Jadi Capres atau Cawapres 2024

[Gambas:Video 20detik]




Bripka Madih Dijemput Paminal

Bripka Madih menggegerkan warga atas pengakuannya diperas sesama polisi saat mengurus kasus sengketa lahan milik ibunya di Polda Metro Jaya. Di tengah kisruh sengketa lahan ini, Bripka Madih dijemput Paminal Bidang Propam Polda Metro Jaya.

Hal itu diungkapkan oleh istri Bripka Madih, Seli. Seli mengabarkan Madih dijemput Paminal sejak pagi tadi.

"Ini lagi di Polda dulu. Lagi interogasi saja sebentar," kata Seli saat dihubungi, Senin (6/2/2023).

Seli menuturkan Bripka Madih dijemput Paminal pukul 08.00 WIB tadi. Saat ini dia tengah menemani suaminya di Polda Metro Jaya.

"Dari pagi jam berapa ya sampai sini jam 9, dari rumah berangkat jam 8 sampai sini (Paminal) jam 9-an," ujarnya.

"Dijemput bareng sama Pak Kanit Paminal. (Propam Polda) Iya... iya," lanjutnya.

Bripka MadihBripka Madih (Rumondang Naibaho/detikcom)

Klaim Bripka Madih soal Lahan

Bripka sempat dikonfrontasi dengan sejumlah warga Jatiwarna, Kota Bekasi, pada Minggu (5/2) kemarin. Bripka Madih datang berpakaian polisi dan membawa sejumlah berkas untuk memberikan klarifikasi soal sengketa lahan yang ia laporkan pada 2011. Dia mengklaim tanah yang digugat bukanlah tanah yang sudah dijual.

"Karena ini luas tanahnya yang di girik 191, berjumlah (luas total tanah) 4.411 (mΒ²), yang dizalimi 3.600 (mΒ²) di antaranya adalah surat pernyataan bahwa saya beli dengan Boneng, ini nggak bohong," ucap Madih di Polda Metro Jaya, Minggu (5/2).

Madih mengucapkan dia tak ingin viral. Dia hanya ingin memperjuangkan hak orang tuanya. Madih menekankan gugatan yang dilayangkan terkait sengketa lahan milik orang tuanya yang belum dijual.

"Ini adalah permasalahan lahan, laporan lama. Mohon, kita bukan bicara minta dibela dalam hal ini, kita dari dulu minta diluruskan, artinya bukan lahan yang sudah dijual kita gugat lagi, bukan, ini lahan yang belum dijual," kata Madih.

Bripka Madih menyampaikan sudah memberikan keterangan soal penjualan lahan seluas 100 m pada 1990. Namun, saat mau melapor ke Polda Metro Jaya, luas tanah yang tercantum berbeda.

"Sudah kita jelaskan ya, Pak Victor memang beli 100 m dulu tahun 1990, tapi saat kita mau lapor ke Polda Metro Jaya, itu di SPPT-nya itu jadi 125," ucapnya.

Saksikan juga Detik-detik Pemilu: Muhaimin Iskandar Realistis Jadi Capres atau Cawapres 2024

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 3
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads