Peringatan 1 Abad NU, Jemaah Umrah di Tanah Suci Gelar Doa Bersama

ADVERTISEMENT

Peringatan 1 Abad NU, Jemaah Umrah di Tanah Suci Gelar Doa Bersama

Atta Kharisma - detikNews
Rabu, 01 Feb 2023 17:41 WIB
Peringatan 1 Abad NU Menggema hingga ke Tanah Suci
Foto: Dok. PBNU
Jakarta -

Nahdlatul Ulama (NU) akan memperingati hari lahir yang ke-100 pada tanggal 7 Februari 2023 mendatang. Peringatan 1 abad tersebut turut dilakukan oleh warga NU yang tengah melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci.

Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Jawa Timur menginisiasi kegiatan bertajuk 'Doa Bersama dari Tanah Suci Memperingati Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU)' di Kota Thaif, Arab Saudi, Senin (30/1). Kegiatan tersebut turut dihadiri KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq yang kebetulan sedang melaksanakan ibadah umrah.

Kegiatan dimulai dengan pembacaan ayat Suci Al-Qur'an yang dilanjut dengan pembacaan untaian shalawat Nabi Muhammad SAW, mahalul qiyam. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Ya Lal Wathan.

Ketua GP Ansor Jawa Timur Syafiq Syauqi mengatakan kegiatan ini digelar untuk memperingati usia NU yang telah memasuki abad kedua. Ia menyebut peringatan 1 abad NU di Tanah Air sendiri dimeriahkan dengan berbagai acara seperti halaqah Fikih Peradaban, R20, Puncak Resepsi 1 Abad NU dan kegiatan lainnya.

"Kita memeriahkan dengan kegiatan ini di Thaif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/2/2023).

Syafiq pun meminta warga NU khususnya Ansor untuk menghadiri acara Resepsi 1 Abad NU di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada 7 Februari 2023.

Pada kesempatan yang sama, Gus Muwafiq menyampaikan ceramah mengenai perjalanan kenabian di tanah Makkah. Mulai dari pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa di Jabal Rahmah, hingga cerita Nabi Ibrahim yang menitipkan anaknya di tanah Makkah.

"Saat Nabi Ibrahim AS menitipkan anaknya, Nabi Ismail di tanah yang tandus, beliau menunjukkan bahwa keyakinan pada Allah SWT mengalahkan kepercayaan pada panca indra dan akal pikirannya," tuturnya.

Gus Muwafiq menjelaskan Nabi Ibrahim 'menitipkan' anak dan istrinya di tanah Makkah yang tidak punya tumbuhan. Namun di balik itu, Nabi Ibrahim berkeyakinan Allah SWT memiliki kekuasaan untuk menjaga anak dan istrinya.

Dalam ukuran akal sehat, lanjut Gus Muwafiq, di keadaan yang tidak ada tumbuhan seharusnya tidak ada buah yang bisa menghidupi anak dan istri Nabi Ibrahim. Namun fakta tersebut dikalahkan oleh keyakinan Nabi Ibrahim atas kuasa Allah SWT.

Gus Muwafiq melanjutkan cerita kenabian di Makkah dengan sejarah nabi-nabi dari kalangan Bani Israil sebelum akhirnya berpindah kembali ke Makkah dengan Nabi Muhammad.

"Ini adalah perjalanan panjang sejarah Kenabian di tanah ini," ucapnya.

Ia mengatakan Nahdlatul Ulama merupakan kelanjutan dari sejarah tersebut. Tauhid dan ubudiyah yang dipraktikkan oleh NU merupakan ajaran dari Nabi Muhammad yang juga merupakan kelanjutan dari ajaran nabi dan rasul sebelumnya.

"Jadi ajaran di NU bukan ajaran yang dibuat-buat tanpa dasar. Kalau ada yang bilang begitu berarti tidak mengerti sejarah," katanya.

Gus Muwafiq juga menyampaikan warga NU harus bersyukur karena telah memasuki usia 1 abad. Sepanjang usia itu, para ulama NU telah meletakkan ajaran-ajaran yang baik di masa lalu.

"Sekarang yang perlu dilakukan oleh kita terutama yang muda ini, adalah mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik," tandasnya.

(akd/ega)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT