Perjuangan Bripka Sandi Sisihkan Gaji 14 Tahun demi SMK Gratis di Sukabumi

ADVERTISEMENT

Hoegeng Awards 2023

Perjuangan Bripka Sandi Sisihkan Gaji 14 Tahun demi SMK Gratis di Sukabumi

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Selasa, 31 Jan 2023 15:03 WIB
Bripka Sandri Praja bangun SMK gratis di Sukabumi
Bripka Sandi Praja membangun SMK gratis di Sukabumi (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Usulan kandidat penerima Hoegeng Awards 2023 terus mengalir melalui formulir online di tautan http://dtk.id/hoegengawards2023. Nama yang diusulkan kali ini adalah Bripka Sandi Praja (34), Bhabinkamtibmas Polsek Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.

Nama Bripka Sandi diusulkan oleh Barkah Faozi, salah satu hansip di Cibadak, Sukabumi. Barkah bercerita bahwa Bripka Sandi menyisihkan rezekinya untuk membangun sekolah di kampung halamannya di Cidahu, Sukabumi, yang berjarak kira-kira 15 kilometer dari Cibadak.

Bripka Sandi membangun sekolah di Cidahu karena terbatasnya akses pendidikan tingkat atas di wilayah tersebut. Bripka Sandi menabung untuk mendirikan sekolah itu selama kurang lebih 14 tahun.

detikcom kemudian mencoba menghubungi Barkah Faozi. Dia mengenal Bripka Sandi karena profesinya sebagai hansip yang berhubungan langsung dengan Bripka Sandi sebagai Bhabinkamtibmas di Kelurahan Cibadak.

"Saya ikutin terus kedekatan Pak Sandi, dia rela meluangkan waktunya, tenaga, dan pikirannya membangun yayasan sekolah yang ada di Cidahu," kata Barkah saat dihubungi, Senin (30/1/2023).

Bahkah mengatakan Bripka Sandi menghibahkan tanah peninggalan orang tuanya di Cidahu untuk dibangun sekolah. Sekolah itu bisa diakses secara gratis oleh warga.

"Punya hibah memang dari orang tuanya yang mana beliau itu asli orang Cidahu dan menghibahkan tempat tersebut. Alhamdulillah beliau itu sosok polisi yang luar biasa," tutur dia.

Sosok Bripka Sandi, menurut Barkah, adalah polisi yang baik dan menyisihkan sebagian rezekinya untuk orang yang kurang mampu. Selain membangun sekolah, Bripka Sandi membantu renovasi rumah warga setempat.

Barkah menyebutkan Bripka Sandi menggagas SMK bidang pertanian dan baru berjalan selama 6 bulan. Dia juga memberikan bantuan untuk siswa yang nantinya ingin melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL). Sebab, dia memiliki fasilitas pertanian yang bisa dimanfaatkan.

"Kebetulan warga setempat juga khususnya untuk pertanian, petani yang betul-betul sudah di bidang pertanian, saya tawarkan untuk PKL, karena (sekolahnya) baru buka, belum ada PKL," tutur dia.

Menabung Sejak 2008

Bripka Sandi menceritakan awal mula dia berniat membangun sekolah untuk warga di daerah kelahirannya. Sebab, akses sekolah menengah atas masih terbatas.

"Rata-rata setelah SMP itu tidak lanjut sekolah sebagian menikah ataupun diajak kerja oleh orang tuanya ke kota. Dari situ saya tanya-tanya, terus saya datangi ke tetangga itu, kenapa di sini yang dilanjutin, ya seperti itu, makanya saya (mendirikan sekolah)," kata Bripka Sandi kepada detikcom.

Mendirikan sekolah gratis untuk warga adalah cita-cita Bripka Sandi. Dia mengenang pesan mendiang kedua orang tuanya agar bisa bermanfaat bagi masyarakat.

"Dari situ saya bergerak untuk mendirikan sebuah sekolah itu dari tahun 2008 saya menabung, menyisihkan gaji saya, dapat rezeki saya kumpulin, saya ingin mendirikan sebuah sekolah dari dulu," tutur dia.

Pada 2022, dana untuk mendirikan sekolah sudah terkumpul. Bripka Sandi kemudian mengurus semua keperluan, termasuk perizinan.

"Tepatnya pada Januari 2022 saya membuat perizinan, saya bertanya ke Dinas Pendidikan kalau mendirikan sekolah itu bagaimana, dikasih arahan sama orang Dinas Pendidikan minimal tanahnya kalau tingkat SMK itu 4.000 meter," jelasnya.

Bripka Sandi mengatakan dia memiliki warisan tanah sekitar 4.000 meter itu. Dia kemudian mengurus akta yayasan ke notaris, membuat perizinan lingkungan, hingga izin pembangunan sekolah kepada Dinas Pendidikan.

Bripka Sandi menyatakan, selain dari tabungan pribadinya, tabungan istrinya yang berprofesi sebagai bidan harian lepas dan dana keluarga, pembangunan sekolah itu juga dibantu oleh masyarakat setempat hingga para donatur. Bangunan sekolah itu pun jadi, kemudian diresmikan pada 12 September 2022 oleh Kapoda Jawa Barat Irjen Suntana.

"Setelah terwujud, alhamdulillah dibantu sama Kapolda Jabar, Bapak Kapolda berkunjung ke sekolah saya waktu 12 September 2022 kemarin bersama Pak Kapolres Sukabumi berkunjung melakukan peresmian," tuturnya.

Telan Dana Rp 500 Juta

Sekolah ini dinamai dengan SMK Tunas Bhayangkara yang terdiri atas 4 kelas. Pada awalnya pembangunan ini menelan dana Rp 300 juta untuk 2 kelas. Dana itu hasil dari tabungan Bripka Sandi dan para donatur.

"Yang Rp 200 juta itu uang tabungan saya, uang tabungan istri juga, yang Rp 100 juta itu ada dari donatur, dermawan, dari teman-teman juga satu angkatan saya, kan kebetulan nama yayasannya Yayasan Laksamana Niscala Danadyaksa, itu sebutan alumni bintara Polri angkatan tahun 2008, kalau nama sekolahnya SMK Tunas Bhayangkara. Jadi adalah sedikit-sedikit bantuan dari rekan juga," tutur dia.

Bangunan 2 kelas lain sebesar Rp 200 juta adalah bantuan dari Kapolda Jabar Irjen Suntana sehingga total pembangunan sekolah ini senilai Rp 500 juta.

"Alhamdulillah beliau (Kapolda) tanya apa yang bisa saya bantu, 'saya perlu ruang kelas baru', kebetulan ini baru 2 kelas alhamdulillah dibantu sehingga untuk bangunan kelas bisa terwujud 4 kelas," jelasnya.

Sekolah ini baru beroperasi sejak Juni 2022. Bripka Sandi menyebutkan hingga saat ini ada 40 siswa yang belajar di SMK Tunas Bhayangkara.

"Dan itu awalnya 40 siswa itu dia tidak mau lanjut sekolah. Warga sekitar saya ajak, saya jelasin ke orang tuanya, ke anaknya 'ayok lanjut sekolah jangan berpikiran masalah biaya saya gratiskan insyaallah, jangan pikirkan masalah biaya yang penting sekolah saja sekarang mah lanjut'," tutur dia.

Operasional Sekolah

Bripka Sandi mengatakan ada 14 orang tenaga pengajar di SMK Tunas Bhayangkara ini. Para tenaga pengajar itu terdiri atas guru profesional, relawan, hingga keluarga.

Bripka Sandi juga terlibat sebagai tenaga pengajar di SMK Tunas Bhayangkara. Dia datang ke sekolah saat sedang tidak berdinas.

"Ya minimal saya seminggu 2 kali pasti mengunjungi sekolah atau menanyakan kepada guru apa ada kekurangan, ya paling kalau sedang libur, sebetulnya kita juga setiap minggu itu ada 2 kali, jadi kalau siang libur tidak ada kegiatan, mengunjungi sekolah. Alhamdulillah tidak mengganggu tugas, dan itu pun saya sudah izin juga ke pimpinan, alhamdulillah pimpinan mendukung," kata dia.

Bripka Sandri Praja bangun SMK gratis di SukabumiBripka Sandi Praja bangun SMK gratis di Sukabumi. (Foto: dok. Istimewa)

Biaya operasional sekolah ini, menurut Bripka Sandi, menghabiskan Rp 5 juta setiap bulan. Dana operasional itu berasal dari tabungan, usaha sampingan Bripka Sandi, hingga para donatur.

"Kebetulan saya memiliki bengkel, saya sisihkan untuk operasional guru, hasil gaji istri juga yang kebetulan bidan harian lepas menyisihkan setiap bulan itu untuk operasional sekolah, dari dermawan juga ada yang membantu. Karena dari pertama itu belum keluar izin pendirian kita belum dapat bantuan dari dana BOS. Kalau izin pendirian sudah keluar, itu dibantu oleh pemerintah," tutur dia.

"Untuk Februari, karena sudah menginduk dulu siswanya di sekolah yang sudah terdaftar insyaallah ada bantuan dari dana BOS, jadi tidak terlalu untuk operasional mengandalkan pribadi dari kita," imbuhnya.

Para siswa SMK Tunas Bhayangkara juga tidak dikenai biaya. Bripka Sandi mengatakan para siswa juga diberi seragam.

"Digratiskan, tidak mengeluarkan biaya dari mulai pertama sekolah juga kami gratiskan juga membayar uang bangunan pendaftaran segala macam, bahkan baju-baju seragam kami berikan, kebetulan waktu kemarin itu alhamdulillah dapat bantuan dari Bapak Kapolda kami berikan juga baju seragamnya, alhamdulillah ada baju PHD, baju olahraganya, alhamdulillah," tutur dia.

Bripka Sandi yang merupakan ayah dari 2 anak ini bersyukur bisa membantu warga di tanah kelahirannya yang membutuhkan. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Jabar, Kapolres Sukabumi hingga para donatur.

"Pendirian sekolah itu dalam rangka menindaklanjuti program Presisi Bapak Kapolri, terus program Nawacita Bapak Presiden, yaitu negara hadir di tengah-tengah masyarakat. Dan juga mendukung program dari menteri pendidikan wajib belajar. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolres Sukabumi, Bapak Kapolda Jabar, yang sudah membantu berdirinya sekolah kami dan juga kepada para donatur dan para dermawan," jelasnya.

Simak Video 'Hoegeng Award Kembali Hadir pada Hari Bhayangkara 2023!':

[Gambas:Video 20detik]

(lir/hri)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT