Kisah Brigpol Koko: Gagas Komunitas, Berdayakan Penyandang Disabilitas

ADVERTISEMENT

Hoegeng Awards 2023

Kisah Brigpol Koko: Gagas Komunitas, Berdayakan Penyandang Disabilitas

Farih Maulana Sidik - detikNews
Senin, 30 Jan 2023 17:06 WIB
Brigpol Koko Junaidi bersama para penyandang disabilitas binaannya
Brigpol Koko Junaidi bersama para penyandang disabilitas binaannya. (Foto: dok. istimewa)
Jakarta -

Nama Bhabinkamtibmas Polsek Bojong, Purwakarta, Jawa Barat, Brigadir Koko Junaidi (34), diusulkan sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2023. Dia dinilai banyak membantu serta memberdayakan penyandang disabilitas di wilayahnya.

Pembaca detikcom dan masyarakat mengusulkan nama polisi teladan versi dirinya melalui formulir online di tautan http://dtk.id/hoegengawards2023. Salah satu pengusul Brigpol Koko adalah Yosi Agustiawan, guru SMP di Kecamatan Darangdan, Purwakarta.

Yosi bercerita tentang sosok Brigpol Koko yang dinilai banyak membantu masyarakat penyandang disabilitas di Kecamatan Bojong dan Kecamatan Darangdan. Begini ceritanya:

detikcom menghubungi Yosi untuk mengetahui lebih dalam sosok Brigpol Koko serta apa saja yang telah dilakukannya terhadap penyandang disabilitas di Bojong dan Darangdan. Yosi sudah mengenal Brigpol Koko sejak 2015, yakni awal mula Brigpol Koko bertugas di Polres Purwakarta.

"Saya lihat Pak Koko itu sangat respons terus tidak harus nunggu program-program pemerintah atau apa. Dia juga sering berusaha memberikan alat bantu untuk disabilitas, pengadaan alat-alat UMKM membantu disabilitas supaya bisa menghasilkan sesuatu. Sering sharing dengan saya, untuk membantu disabilitas," kata Yosi kepada detikcom, Senin (30/1/2023).

Brigpol Koko Junaidi bersama para penyandang disabilitas binaannyaBrigpol Koko Junaidi bersama para penyandang disabilitas binaannya. (Foto: dok. istimewa)

Yosi menyebut, dalam membantu kaum disabilitas di Bojong dan Darangdan, Brigpol Koko menggagas Komunitas Disabilitas Bojong Bergerak. Menurutnya, Brigpol Koko juga menggelar camping ceria bersama para penyandang disabilitas.

"Karena disabilitas juga memiliki hak untuk berbahagia, bertamasya, ya dikhususkan disabilitas camping dan panitia membantu disabilitas itu, diistimewakanlah," ucapnya.

Lebih lanjut, Yosi menjelaskan bahwa sosok Brigpol Koko memilik kepribadian yang sederhana dan tak memandang kasta. Dalam membantu kaum disabilitas, Brigpol Koko disebut kerap mengeluarkan uang pribadinya.

"Saya juga sering lihat dia mengeluarkan uang pribadi, suka sisihkan uang pribadi. Menurut saya bagus dalam artinya semboyan Presisi Polri itu ya dijalankan Pak Koko lah. Jadi bukan hanya cita-cita, tapi dilaksanakan di lapangan," ujarnya.

Alasan Bantu Penyandang Disabilitas

Brigpol Koko menceritakan Komunitas Disabilitas Bojong Bergerak digagas sejak April 2022. Ia merangkul para kaum disabilitas karena terenyuh melihat kondisi ekonomi para penyandang disabilitas karena keterbatasan fisik jadi tidak bisa bekerja.

"Jadi komunitasnya itu namanya Komunitas Disabilitas Bojong Bergerak, kita mencoba mengkover kebutuhan mereka kayak kadang-kadang ngasih buat tongkat jalan, kalau mereka sudah ada alat buat jalannya kita bantu buat usaha UMKM," kata Koko.

Dia menjelaskan para penyandang disabilitas di Kecamatan Bojong dan Kecamatan Darangdan berjumlah sekitar 250 orang tapi yang sudah menjadi 'anak didiknya' berjumlah 15 sampai 20 orang. Menurutnya, dari total itu ia berdayakan untuk bisa beraktivitas produktif sesuai kemampuannya masing-masing.

"Kalau di bidang UMKM, kebetulan saya kan ngebon (berkebun), saya ngerjain (pekerjakan) penyandang disabilitas, tunawicara. Jadi kalau ngebon tenaganya baguslah, tunawicara kita ajak bekerja. Umpamanya tunadaksa kita kasih bantuan modal, ahlinya bidang apa misalnya kerajinan tangan, kita kasih mesin bubut, kita kasih modal, mereka bisa berkarya," ucapnya.

Brigpol Koko Junaidi bersama para penyandang disabilitas binaannyaBrigpol Koko Junaidi bersama para penyandang disabilitas binaannya. (Foto: dok. istimewa)

Selain itu, Koko menyebut alasan merangkul penyandang disabilitas agar mereka merasa memiliki teman dan hidup tidak minder. Oleh karena itu, ia mendata dan mengumpulkan mereka untuk saling sharing hingga berharap bisa saling bermanfaat untuk sesama para penyandang disabilitas.

"Harapan nggak muluk-muluk, mereka bisa cari uang, terus ada lebihnya sisihin buat temennya yang nggak bisa kerja," ujarnya.

Koko mengatakan untuk memodali para penyandang disabilitas agar bisa berkarya, dia kerap merogoh kocek sendiri sesuai dengan kemampuan finansialnya penghasilan dari polisi. Beruntung, kata Koko, istrinya yang seorang guru SD mengerti dengan kondisinya.

"Modal sendiri, uang pribadi. Malah gini, yang dibawa ke rumah kadang nggak nyampe, nyampenya ke mereka. Alhamdulillah istri juga udah mengerti lah, setiap pulang kadang kita dapet, cuma setiap pulang nggak ada, dikasihin ke mana? Ini... ini... ini... oh ya udah," kata Koko.

"Kalau modal mungkin kecil di bawah Rp 500 ribu, kayak kemarin mesin bubut juga kita beli Sanyo bekas Rp 250 ribu sama papan jati buat dudukan Rp 50 ribu, ya di bawah Rp 500 ribu," tambahnya.

Lebih lanjut, Koko menyebut bahwa kegiatannya itu telah diketahui dan didukung oleh atasannya, yakni Kapolsek Bojong. Ke depan, ia berharap jika memiliki modal ingin membangun sekolah luar biasa (SLB) di Kecamatan Bojong.

(fas/hri)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT