Jaksa penuntut umum menuntut Muhammad Thoha, terdakwa otak pembobolan rekening BCA, dengan hukuman 4 tahun penjara dan mengembalikan uang Rp 320 juta. Ketua majelis hakim dengan nada tinggi meminta kesanggupan Thoha mengembalikan Rp 320 juta milik Muin Zachry dalam waktu 1 pekan.
Dilansir detikJatim, Selasa (31/1/2023), setelah mendengar tuntutan JPU, Thoha seketika meminta keringanan kepada majelis hakim. Dia beralasan memiliki 3 anak yang masih menempuh pendidikan di Pondok Pesantren, ditambah lagi dirinya sudah bercerai dengan istrinya.
"Mohon keringanan, Yang Mulia, saya masih ada keluarga, anak 3 di pesantren dan sudah cerai dari istri," ujar Thoha, yang menghadiri sidang tersebut secara daring atau online dari tahanan, Senin (30/1/2023).
Setelah JPU membacakan tuntutan pada Senin kemarin, ketua majelis hakim Marper Pandiangan bertanya apakah Thoha akan mengembalikan kerugian korban? Ia sempat memberikan tenggat pengembalian uang tersebut, yakni selama 1 pekan.
"Dari barang (uang) yang Anda ambil, yang kembali kan hanya sebagian saja. Anda mau tidak mengembalikan seluruhnya sebelum putusan? Yang masuk akal saja, kami kasih waktu 1 minggu supaya bisa kembalikan uang Rp 320 juta itu. Bisa?" tanya Marper kepada Thoha dengan nada tinggi.
Apa jawaban Thoha? Ia awalnya menyatakan kesanggupan dengan menyebut kata 'insyaallah'. Tapi setelah mengucapkan kata itu, selama beberapa detik ia terdiam. Lantas ia buru-buru meralat pernyataannya dan menawar tenggat hingga setelah dirinya bebas.
"Insyaallah, Yang Mulia.... Mohon maaf, Yang Mulia, setelah bebas, ya, Yang Mulia. Tidak bisa (mengembalikan) 1 sampai 2 minggu, Yang Mulia," katanya.
Baca selengkapnya di sini
Simak juga Video: Gagal Bobol ATM, Maling di Duren Sawit Gasak CCTV
