Perusahaan Roti Buka Suara soal 12 Siswa SD di Depok Keracunan

ADVERTISEMENT

Perusahaan Roti Buka Suara soal 12 Siswa SD di Depok Keracunan

Devi Puspitasari - detikNews
Jumat, 27 Jan 2023 21:25 WIB
A rustic high contrast still life of bread and wine, representing the Last Supper of Jesus Christ, his blood and body.  The elements rest on a weathered gray wood background.  Vertical with copy space.
Ilustrasi Roti (Getty Images/iStockphoto/RyanJLane)
Depok -

Sebanyak 12 siswa SD Pengasinan 1 Sawangan, Depok, Jawa Barat, keracunan roti yang diduga kedaluwarsa. Pihak perusahaan roti memberi penjelasan.

"Proses klarifikasi terhadap aparat, pihak terkait dan juga pelaksana kegiatan saat ini sedang berlangsung," demikian keterangan perusahaan roti YMR yang diterima detikcom, Jumat (27/1/2023).

Mereka mengungkapkan, setiap kegiatan promosi di lapangan yang berjalan selalu fokus dan memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku. Mereka menyatakan berkomitmen memberikan produk yang terbaik.

"Berita yang sudah beredar telah menyebabkan disinformasi, menyesatkan, karena kondisi anak-anak saat ini dalam keadaan baik," ungkap pihak YMR.

"Selain itu, pemberitaan yang telah beredar juga merugikan nama baik perusahaan sebab tidak ada konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak perusahaan. Mohon untuk menunggu press release resmi dari pihak yang berwenang," tutup Pihak YMR.

12 Siswa Keracunan Roti Diduga Kedaluwarsa

Sebelumnya diberitakan, 12 orang siswa di SDN Pengasinan 1 Depok keracunan roti promosi (sampel) milik salah satu merek. Setelah ditelisik, beberapa roti yang dibagikan ke siswa itu sudah kedaluwarsa.

Kepala SDN Pengasinan 1 Yeti Suhesti menceritakan kejadian itu bermula ketika manajer salah satu brand roti yang menghubunginya untuk izin membagikan roti sampel gratis untuk siswanya pada Senin (23/1/2023). Saat dibagikan, menurut Yeti, wali kelas sempat menyuruh siswa mengecek langsung masa kedaluwarsa roti tersebut.

"Pihak M manajer lapangannya nelepon malam minta izin membagikan sampel roti promo. Lalu, besoknya dibagiin rotinya sama guru, jadi masing-masing wali kelas bagiin. Pas dibagiin, 'Dicek ya expired-nya', kan gitu ya benar, setiap dibagiin dicek," ujar Yeti saat ditemui di SDN Pengasinan 1, Kamis (26/1).

Kemudian, Yeti menerima informasi ada siswanya yang muntah dan mengalami masalah pencernaan setelah memakan roti sampel itu. Yeti lalu mengecek dan menemukan sejumlah roti sampel yang sudah kedaluwarsa.

Dia mengatakan para siswa yang keracunan itu sudah masuk sekolah sejak Rabu (25/1).

Lihat juga video 'Wanti-wanti Dinkes Jabar soal 'Chikbul' yang Bikin Anak Keracunan':

[Gambas:Video 20detik]

(isa/jbr)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT