Pengacara mantan Gubernur Banten Wahidin Halim, Rasyid Hidayat, mengatakan ada tuduhan teror pelemparan sekarung ular kobra ke rumah pribadi kliennya di Tangerang, Banten, sebagai rekayasa. Rasyid menilai tuduhan itu tidak mendasar dan naif.
"Ada tuduhan kasus ini rekayasa menurut saya ini cara pandang yang naif ya terutama di era seperti ini dan Pak Wahidin orang taat beragama, nggak mungkin melakukan hal-hal yang keji seperti itu," kata Rasyid di rumah Wahidin Halim, Tangerang, Jumat (27/1/2023).
Menurutnya, kasus ini tidak mungkin direkayasa karena berbahaya. Dia mengatakan puluhan ular dalam karung itu bisa saja lepas dan membahayakan diri serta keluarga Wahidin.
"Kalau dipikir-pikir risikonya besar itu, mematikan. Kalau misalkan gimik, kan 20 ekor ular. Bayangin kalau ular kobra itu udah ke mana-mana, di sini banyak tamu, bisa kacau. Tapi alhamdulilah pagi itu langsung ditemuin oleh penjaga," kata dia.
Rasyid mengatakan ada dua orang yang terekam CCTV sempat bolak-balik di rumah Wahidin Halim sebelum pelemparan sekarung kobra itu terjadi. Rasyid mengatakan pelempar sekarung ular itu juga terekam CCTV.
"Terus tadi bahwa ada dua kendaraan (yang digunakan terduga pelaku) di situ. Pertama waktu menggambar kondisi keadaan itu. (Sekitar pukul) 02.30 WIB. Ada terekam CCTV itu, ada satu motor. Dan itu berbeda dengan motor ketika mereka eksekusi," ujar Rasyid.
"Berdua juga, orangnya sama. Terekam dalam CCTV itu sempat bolak balik. Ke daerah sini. Motor jenis Yamaha Xeon kalau tidak salah. Waktu mereka eksekusi jam 04.00 kurang itu, dua puluhan (ular kobra) itu mereka memakai motor Nmax merah tanpa pelat nomor," sambungnya.
Sebelumnya, mantan Gubernur Banten Wahidin Halim menyebut perbuatan orang tak dikenal (OTK) yang melempar sekarung kobra ke kediamannya di Pinang, Kota Tangerang, sebagai teror. Wahidin menilai aksi itu cara politik kuno dan dan teror.
"Mengutuk sih nggak, keluarga biasa aja, cuma ini cara politik kuno, konvensional, itu termasuk teror kan," kata Wahidin Halim saat dihubungi dari Serang, Rabu (25/1).
Perbuatan kedua orang tidak dikenal itu juga ia sebut jahat. Tapi, kejadian-kejadian seperti ini katanya adalah risiko politik.
"Risiko politik, tapi ini jahat banget, cara kuno ini mah," ujarnya.
Dia juga mengatakan akan melaporkan hal ini ke pihak berwajib. Ia juga sudah mendorong pihak keamanan rumah pribadinya untuk melapor.
"Ada keamanan saya yang lapor, lapor, silakan saja," terangnya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (25/1). Kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian.
Simak Video 'Teror di Rumah Eks Gubernur Banten: Sekarung Ular Kobra, Jelang Anies Datang':