Sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) menjadi korban penipuan modus penggandaan uang serial killer Wowon cs. Salah satu korban bernama Aslem dilarang pulang ke kampung halamannya, bahkan ketika orang tuanya meninggal dunia.
"Saya dilarang pulang, saya mau pulang nggak boleh. Sampai orang tua saya meninggal saya enggak bisa lihat," ujar Aslem sambil menangis, kepada detikcom, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Aslem begitu menyesal setelah mengetahui dirinya menjadi korban penipuan Wowon. Bukan hanya kehilangan uang, Aslem bahkan tidak bisa memeluk kedua orang tuanya untuk terakhir kali ketika orang tuanya meninggal dunia.
"Saya dua kali pulang, tapi nggak ke Karawang. Saya ke Cianjur, karena saya dilarang menghubungi keluarga. Nggak ada yang tahu (saya ke Cianjur). Yang bikin saya sakit, orang tua saya meninggal dua-duanya saya nggak bisa ketemu untuk terakhir kalinya," kata Aslem sambil terus menangis.
Aslem menuruti perintah 'Aki Banyu', yang tak lain adalah Wowon. Sebab, ia takut akan ancaman Aki Banyu.
"Dia selalu ancam, 'pokoknya jangan kasih tahu keluarga, kalau ngasih tahu keluarga kamu cilaka (celaka)'," kata Aslem.
Selama 6 tahun bekerja di Dubai, Aslem sudah dua kali kehilangan orang tuanya. Saat ibunya meninggal, Aslem tak bisa pulang ke Tanah Air karena dilarang pulang oleh Aki Banyu.
"Papa saya meninggal, saya di video call sama orang tua sedang koma, 'kapan kamu pulang', saya cuma bilang 'iya nanti pulang'," katanya sambil berurai air mata.
Aslem sendiri mentransferkan uang senilai Rp 285 juta kepada Wowon melalui rekening tersangka Dede Solehudin. Uang tersebut adalah hasil keringatnya bekerja sebagai TKW di Dubai selama 6 tahun.
"Saya pulang nggak bawa apa-apa, cuma bawa tas sama baju," tutur Aslem sambil berurai air mata.
Lihat juga video 'Polisi Ekshumasi Makam Halimah, Korban Wowon Serial Killer':
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....