Cerita Din Tak Setuju Ada yang Mau Revolusi: Koreksi Lewat Jihad Konstitusi

ADVERTISEMENT

Cerita Din Tak Setuju Ada yang Mau Revolusi: Koreksi Lewat Jihad Konstitusi

Adrial Akbar - detikNews
Rabu, 25 Jan 2023 18:38 WIB
Din Syamsuddin
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin (Yudha Maulana/detikcom)
Jakarta -

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengungkapkan ada pihak yang mau melakukan revolusi untuk memperbaiki Indonesia. Din menegaskan tak setuju.

Mulanya, Din menjelaskan, para pendiri bangsa memiliki pemahaman tersendiri dalam penerapan demokrasi. Salah satu pemahaman para pendiri bangsa dituangkan pada sila ke-4 Pancasila.

"Pendiri bangsa kita memiliki wawasan pemahaman tersendiri tentang apa yang kira-kira dimaksud dengan demokrasi itu. Itulah yang kemudian menjadi sila ke-4, 'Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan'," ujar Din dalam pembukaan acara peluncuran lembaga survei kampus UMJ, Tangerang Selatan, Rabu (25/1/2023).

Bagi Din Syamsuddin, sila ke-4 tersebut sangat menjunjung nilai-nilai dalam Islam. Namun, menurutnya, nilai-nilai dalam sila ke-4 Pancasila justru gagal diterapkan, terutama soal mewujudkan kesejahteraan rakyat.

"Kelemahan dan kritik demokrasi Indonesia, kita gagal menciptakan kesejahteraan dan tidak menciptakan esensi demokrasi itu sendiri. Dan bertentangan dengan metayuridis yang namanya Pancasila, yang sila keempat tadi itu," tutur Din.

Din kemudian mengungkapkan ada pihak yang ingin merubah kondisi tersebut dengan jalan revolusi. Namun Din mengaku tidak setuju lantaran banyak hal harus dipertimbangkan.

"Ini yang harus disadari, terus terang terakhir di luar sana kawan-kawan saya tahunya maunya revolusi. Saya tidak setuju, perlu banyak pertimbangan termasuk geopolitik, geoekonomi global," ungkapnya.

Din Syamsuddin berpendapat perbaikan di Indonesia tidak bisa dilakukan dengan revolusi fisik, melainkan lewat jalur konstitusi. Dia juga menyinggung soal partai politik di Indonesia yang tidak bisa menjadi agen perubahan.

"Ya kalau tidak revolusi, ya, jalur konstitusi. Betapa memerlukan kesabaran karena, mohon maaf, partai-partai politik kurang tampil sebagai agen perubahan, kurang tampil untuk menerapkan pesan imperatif dari metayuridis sila keempat Pancasila," ucap Din.

Lihat juga video 'Anggap Din Syamsuddin Tokoh Kritis, Pemerintah Tak Akan Proses Hukum':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT