Tentang Mitos Warga Asli Kalimantan Tak Dimangsa Buaya

Tentang Mitos Warga Asli Kalimantan Tak Dimangsa Buaya

Muhammad Budi - detikNews
Minggu, 22 Jan 2023 10:14 WIB
Buaya di Kukar, Kaltim antar jasad balita yang tenggelam.
Buaya di Kukar, Kaltim antar jasad balita yang tenggelam. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta - Peneliti satwa liar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Amir Ma'ruf, menjelaskan soal kearifan lokal di balik mitos warga asli Kalimantan tak pernah dimangsa buaya. Mitos ini marak seiring dengan peristiwa seekor buaya Muara di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), yang 'mengantar' jasad balita ke keluarganya.

Amir mengatakan warga asli Kalimantan terbiasa hidup di tengah habitat buaya sehingga mereka mengetahui kebiasaan buaya dan bisa terhindar untuk dimangsa.

"Contoh orang Dayak, orang Dayak punya kearifan lokal. Satu, mereka sudah tahu tempat-tempat di mana ada buaya, mereka sudah tahu perilaku buaya. Artinya, ketika buaya makan jam berapa, mereka tahu, akhirnya mereka menghindari (dimangsa buaya)," ujar Amir Ma'ruf, dikutip dari detikSulsel, Minggu (22/1/2023).

Kondisi ini berbanding terbalik dengan warga pendatang yang tidak terbiasa hidup di tengah habitat buaya. Menurutnya, warga pendatang justru rentan diserang.

"Orang di luar itu bisa dibilang mereka nggak ngerti. Contoh orang luar, buaya pas jam makan, dia ada, dimakanlah, dianggaplah sebagai mangsa," katanya.

Mitos Kerabat dengan Buaya

Selain itu, Amir mengatakan warga asli Kalimantan memiliki mitos mempunyai kekerabatan dengan buaya. Sebagian besar warga asli Kalimantan mempercayai hal itu.

"Ada juga, ini saudaranya-saudaranya (hubungan antara manusia dan buaya), itu saya nggak ngerti," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, balita berusia 4 tahun bernama Muhammad Ziyad Wijaya tewas tenggelam saat bermain di Sungai Mahakam. Saat proses pencarian selama dua hari, seekor buaya muara tiba-tiba muncul sambil membawa jasad korban dalam kondisi utuh dan menyerahkan kepada keluarganya yang berada di tepi sungai.

"Enggak ada yang hilang, semua utuh. Jadi buaya ini kalau di kita malah membantu menemukan pencarian korban," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kaltim Melkianus Kotta saat dihubungi detikcom, Jumat (20/1).

Saat itu korban dibawa seekor buaya dari tengah sungai menuju tepi sungai. Pihak keluarga korban telah menunggu buaya tersebut.

"Tadi pagi saat tim bergerak melakukan pencarian orang hilang hari kedua, sekitar jam 7 pagi, tim mendapat informasi keluarga bahwa mereka melihat ada seekor buaya membawa jasad manusia. Setelah dilepas, ternyata jasad itu anak yang kita cari," jelas Melkianus.

"Jaraknya dari lokasi kejadian itu 1,5 kilometer. Saat buaya berada di dekat keluarga, langsung dilepaskan korban," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di detikSulsel. Baca artikel lengkapnya di sini.

Simak Video: Heboh Video Buaya 'Antar' Jasad Balita ke Keluarga dalam Kondisi Utuh

[Gambas:Video 20detik]



(taa/taa)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads