Imbauan Keselamatan untuk 'Pilot' Odong-odong Raup Omzet Jutaan

Imbauan Keselamatan untuk 'Pilot' Odong-odong Raup Omzet Jutaan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 21 Jan 2023 22:15 WIB
Pengemudi odong-odong berseragam pilot di Tangsel bernama Muhammad Amdari (33) (Mulia/detikcom)
Pengemudi odong-odong berseragam pilot di Tangsel bernama Muhammad Amdari (33) (Mulia/detikcom)
Jakarta -

Muhammad Amdari (33), pengemudi odong-odong yang viral lantaran gaya nyentriknya mengenakan seragam pilot. Amdari menyetir odong-odongnya di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan.

Odong-odong sendiri menjadi polemik terkait aturan beroperasi di jalan, lantaran membahayakan. Kasat Lantas Polres Tangerang Selatan AKP Dicky Dwi Priambudi Arief Sutarman mengimbau masyarakat tak menaiki odong-odong demi keselamatan.

"Kami mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan odong-odong di jalan raya karena dapat membahayakan keselamatan diri dan keselamatan pengguna jalan yang lain," kata Dicky kepada wartawan, Sabtu (21/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dicky menegaskan bahwa odong-odong dilarang beroperasi di jalan raya. Odong-odong hanya dibolehkan beroperasi di lokasi wisata.

"Odong-odong hanya diperbolehkan di kawasan yang berizin, seperti kawasan wisata. Tidak boleh digunakan di jalan raya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ngaku Tak Jauh-jauh

Muhammad Amdari (33) atau akrab dipanggil Ari Jambul, mengaku tak jauh saat mengemudikan odong-odongnya. Dia mengatakan memperhatikan keselamatan dan keamanan penumpang dengan cara fokus saat mengemudi hingga melakukan servis rutin.

"Pengecekan servis rutin. (Mutar) cuma dari kampung ke kampung saja," ujar Ari.

Ari berharap keberadaan odong-odong dapat dipandang positif di tengah masyarakat. Dia mengatakan juga siap dibina dan mendapat arahan dari aparat terkait.

"Pesan saya untuk para driver odong-odong, khususnya yang ada di Tangsel dan umumnya driver yang sudah tergabung di komunitas Jadotabek dan Banten, mari sama-sama kita rapatkan barisan. Kita tambah lagi solidaritas sesama driver, bahwasanya dari kita untuk kita dan oleh kita," kata Ari.

"Insyaallah ke depannya kita lebih dipandang yang positif bagi para pengguna jalan yang lain atau para mungkin pengelola wisata. Insyaallah kita juga bisa merangkul dan bisa kerja bareng. Sama satu lagi, pesan dari ketua Jabodetabek bahwasanya kami ini siap dibina, siap menerima arahan bagi aparatur yang terkait dan yang berwenang. Mari kita cari solusi bersama untuk ke depannya yang lebih positif," lanjut Ari.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya..

Berawal dari Cita-cita

Ari mengatakan ide mengemudikan odong-odong dengan berseragam pilot itu muncul lantaran dirinya bercita-cita ingin menjadi seorang pilot. Impian itu merupakan cita-cita Ari di masa kecil.

"Jadi cita-cita saya dulu awal di kala TK di kala SD, pas lagi jalan di tempat restaurant gitu di mall, buka pintu lihat pilot gagah, 'Nyak, Be, aku mau jadi pilot ya'. Nah ternyata nasib berkata lain, akhirnya tak kunjung di udara, jadi pilot di darat, jadi pilot odong-odong," kata Ari Jambul saat ditemui di kediamannya, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (21/1).

Ari mengatakan dirinya mencari ide atribut sopir odong-odong yang belum pernah dilakukan untuk menarik minat masyarakat. Ide itu pun jatuh pada seragam pilot.

"Awal mula untuk menarik peminat penumpang ya jadi saya berpikiran apa ya yang belum ada, mungkin ciri khasnya, mungkin yang koboi, ciri khas dari Betawi itu udah ada, dari daerah Sunda juga udah ada, pakai ikat kepala, cuma yang saya pikir yamg belum ada itu kayaknya atribut pilot," ujarnya.

Raup Rp 9 Juta Per Bulan

Ari mengaku meraup pendapatan hingga Rp 9 juta per bulan dari mengemudikan odong-odong. Minimalnya yakni Rp 2,5 juta per bulan.

"(Rp 9 juta) itu omzet kotor. Bensin itu paling minim Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta per bulan, minimal Rp 100 ribu per hari bensin," kata Ari Jambul saat ditemui di kediamannya, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (21/1).

Ari mengaku dapat memperoleh keuntungan minimal Rp 4,5 juta setiap bulan sejak mengemudikan odong-odong dengan berseragam pilot. Dia menyebut Rp 9 juta per bulan merupakan pendapatan kotor yang diperoleh.

"Mobil kan saya masih setoran, kurang lebih Rp 2,5-3 juta per bulan, dan sisanya untuk kebutuhan rumah. Minimal Rp 150 ribu maksimal Rp 200 ribu per hari untuk pendapatan bersih kalau ramai banget. Kalau sebulan minimal banget Rp 4,5 juta dikantongin," ujarnya.

Ari tak memasang tarif tinggi untuk para penumpangnya. Dia mengatakan tarif untuk anak-anak adalah Rp 5.000, sementara dewasa Rp 10 ribu.

Curhat Sempat Diejek

Ari Jambul mengaku sempat mendapat cibiran saat pertama bekerja mengenakan seragam pilot. Cibiran itu akhirnya malah dijadikannya sebagai motivasi.

"Ada cibiran 'sopir odong-odong aja belagu amat setelannya kayak pilot, menghayal lu ya, sehat lu ya', ejekan-ejekan kayak gitu jadi motivasi saya," kata Ari Jambul saat ditemui di kediamannya, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (21/1).

Ari mengatakan dirinya menggunakan cibiran itu sebagai motivasi yang tak menurunkan semangatnya. Ari pun berusaha menguatkan mental untuk terus mengenakan seragam pilot saat bekerja.

"Lagi-lagi mental yang saya harus kuatin dan harus saya yakinin, kuat nggak nih ngebawanya," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(azh/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads