Pemuda yang memprotes ruas jalan Ketapang-Bojed di Wanasalam, Lebak, Banten, masih bertahan di depan Kantor Bupati Lebak hingga pagi ini. Mereka masih menunggu kehadiran Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.
"Alhamdulillah kami masih kuat menunggu," ucap salah satu pemuda bernama Refi dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (21/1/2023).
Refi mengatakan, akan tetap menunggu hingga ditemui Iti di depan kantornya. Sebelum ditemui langsung, mereka akan tetap menunggu.
"Tujuan kami dari awal mau kepastian waktu kapan jalan Ketapang-Bojed yang rusak diperbaiki. Beri tahu kami di sini, di hadapan rakyat ibu," tegasnya.
Refi membenarkan dia dan teman-temannya bermalam di depan Kantor Bupati Lebak. Mereka tidur beralaskan tikar.
Spanduk bertuliskan tuntutan dipajang di gerbang kantor agar terlihat oleh warga yang lewat.
"Iya semalam tidur di sini. Gantian ada yang tidur ada yang berjaga. Iya semalam disamperin Pol PP cuma minta agak geser karena mobil keberhasilan mau masuk," katanya.
Untuk diketahui, sebanyak 4 pemuda berjalan kaki sejauh 98 kilometer dari Kecamatan Wanasalam ke Rangkasbitung, Lebak, Banten, untuk memprotes jalan rusak. Mereka berharap jalan di daerah mereka bisa segera diperbaiki.
Keempatnya memprotes ruas jalan Ketapang-Bojed di Wanasalam yang rusak dari 11 tahun lalu. Jalan itu rusak sepanjang 2 kilometer.
Sebelum melakukan aksi jalan kaki, para pemuda dan warga setempat sudah mencoba protes ke pihak kecamatan. Di kecamatan mereka tidak mendapat jawaban.
Mereka pun memutuskan mendatangi Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di Rangkasbitung. Mereka berjalan kaki dari Selasa (17/1) siang dan sampai di Rangkasbitung pada Jumat (20/1).
Simak juga 'Alami Pergerakan Tanah Tengah Malam, Rumah Warga Lebak Retak':