Cerita Pemuda Jalan Kaki 98 Km ke Rangkasbitung demi Protes Perbaikan Jalan

Cerita Pemuda Jalan Kaki 98 Km ke Rangkasbitung demi Protes Perbaikan Jalan

Fathul Rizkoh - detikNews
Jumat, 20 Jan 2023 22:35 WIB
Protes jalan rusak, pemuda di Lebak jalan kaki 98 kilometer. (Fathul Rizkoh/detikcom)
Protes jalan rusak, pemuda di Lebak jalan kaki 98 kilometer. (Fathul Rizkoh/detikcom)
Lebak -

Sebanyak 4 pemuda berjalan kaki sejauh 98 kilometer dari Kecamatan Wanasalam ke Rangkasbitung, Lebak, Banten, untuk memprotes jalan rusak. Mereka berharap jalan di daerah mereka bisa segera diperbaiki.

Keempatnya memprotes ruas jalan Ketapang-Bojed di Wanasalam yang rusak sepanjang 2 kilometer. Jalan itu merupakan akses penghubung antarkecamatan.

Salah satu pemuda bernama Refi mengatakan mereka berjalan kaki dari Selasa (17/1) siang dan sampai di Rangkasbitung siang hari ini. Dia berjalan kaki selama 4 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita berangkat hari Selasa (17/1), dilepas langsung oleh masyarakat," kata Refi ditemui di Rangkasbitung, Jumat (20/1/2023).

Refi dan teman-temannya rela berjalan kaki melintasi 6 kecamatan agar bisa sampai di Rangkasbitung. Tujuan mereka adalah menemui Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di kantornya.

ADVERTISEMENT

Refi mengaku kondisi fisik dia dan teman-temannya sempat menurun karena berjalan kaki puluhan kilometer. Namun, di sepanjang perjalanan, sebagian besar masyarakat mendukung aksi mereka.

"Kondisi fisik memang semakin menurun tapi kami senang. Ini salah satu kewajiban kami yang juga mahasiswa, mengantar suara masyarakat," tuturnya.

Selama 4 hari berjalan kaki, mereka beristirahat di Malingping, Gunung Kencana, Cikulur, Cileles, dan Rangkasbitung. Mereka beristirahat di rumah warga atau masjid.

"Sesekali kami beristirahat, di pinggir jalan, menginap di rumah warga, atau masjid," jelasnya.

Selain Refi, ada Nurdin yang ikut aksi jalan kaki ke Rangkasbitung. Bagi Nurdin, jarak tak menghalanginya untuk menyuarakan keluhan rakyat.

"Iya beberapa kali di pinggir jalan ramai kita orasi. Nah kami mendapat dukungan dari masyarakat. Mereka melihat dan mendengar tuntutan kita," ucap Nurdin.

Nurdin berharap tuntutan mereka bisa dikabulkan. Jadi masyarakat di desanya tak perlu lagi mengeluhkan kondisi jalan yang rusak.

"Fokus kami tetap ingin tahu kapan pastinya jalan tersebut dibangun, yang sudah 11 tahun dibiarkan rusak. Kalau bupati tidak keluar kami akan tetap menunggu. Salah satunya menginap di sini (depan kantor Bupati Lebak)," tegasnya.

Hingga saat ini, 4 pemuda itu masih berada di depan kantor Bupati Lebak. Mereka masih menunggu jawaban atas tuntutan yang disuarakan.

Sebelumnya, pemuda dari Wanasalam yang memprotes soal jalan rusak masih bertahan di depan kantor Bupati Lebak, Rangkasbitung, Banten. Mereka menunggu kehadiran Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya.

Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, hingga pukul 18.30 WIB, para pemuda masih berdiri di depan gerbang kantor. Mereka menutup mulut sebagai simbol Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, bungkam.

"Iya masih nunggu. Belum, belum ada yang nemuin. Tadi kami disuruh masuk cuma kami nggak mau, pembahasan soal publik harusnya dibahas di depan publik tidak di dalam ruangan," kata salah satu masa aksi bernama Nurdin, Jumat (20/1/2023).

Lihat juga video 'Protes Jalan Rusak, Warga Pati Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan':

[Gambas:Video 20detik]



(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads