Pemuda asal Kecamatan Wanasalam, Lebak, Banten, memprotes jalan rusak dengan berjalan kaki ke Rangkasbitung. Mereka berjalan kaki sejauh 98 kilometer atau selama empat hari.
Salah satu pemuda bernama Refi Rizali mengatakan aksi ini menuntut agar ruas jalan Ketapang-Bojed di Wanasalam yang rusak sepanjang 2 kilometer segera diperbaiki. Pasalnya, jalan itu sudah rusak dari 11 tahun lalu.
"Kami perwakilan masyarakat yang berjalan kaki dari Wanasalam ke Rangkasbitung. Kurang lebih 98 kilometer atau selama empat hari," kata Refi saat ditemui detikcom di depan kantor Bupati Lebak, Rangkasbitung, Jumat (20/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Refi menjelaskan, sebelum aksi jalan kaki ke Rangkasbitung, mereka melakukan aksi bersama warga di depan kantor kecamatan. Aksi itu tak mendapat respons.
"Kejelasan realisasi pembangunan jalan di Desa Ketapang yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Lebak," jelasnya.
Kata Refi, kondisi jalan yang diprotes cukup parah. Jalan itu dibiarkan rusak dari 11 tahun lalu.
Warga sudah sering menambal lubang pada jalan namun kembali rusak. Ada alternatif jalan lain, namun jaraknya jauh dan kondisinya sama, rusak.
"Makanya kami datang ke sini (Rangkasbitung) untuk meminta kejelasan kepada Bupati Lebak kapan pastinya jalan itu bisa diperbaiki," tegasnya.
Akibat jalan rusak, akses menuju sekolah menjadi terhambat. Kegiatan ekonomi masyarakat pun menjadi terdampak karena warga harus mengeluarkan biaya tambahkan ketika kendaraannya rusak.
"Akses ke pendidikan jadi semakin sulit, pencarian ekonomi menjadi terhambat karena memang jalannya seperti itu membuat ban gembos atau mesin yang terbentur. Tidak jarang banyak yang jatuh," pungkasnya.
Lihat juga video 'Protes Jalan Rusak, Warga Pati Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan':