Pemuda dari Wanasalam yang protes soal jalan rusak masih bertahan di depan Kantor Bupati Lebak, Rangkasbitung, Banten. Mereka menunggu kehadiran Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya.
Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, hingga pukul 18.30 WIB, para pemuda masih berdiri di depan gerbang kantor. Mereka menutup mulut sebagai simbol Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, bungkam.
"Iya masih nunggu. Belum, belum ada yang nemuin. Tadi kami disuruh masuk cuma kami nggak mau, pembahasan soal publik harusnya dibahas di depan publik tidak di dalam ruangan," kata salah satu masa aksi bernama Nurdin, Jumat (20/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Nurdin, mereka akan tetap bertahan hingga malam hari. Mereka pun menyanggupi jika harus tidur di sana.
"Nginep aja di sini, kita bisa pakai spanduk buat duduk dan tidur. Kalau hujan bisa cari tempat berteduh. Kami akan tetap di sini," tegasnya.
Mereka akan tetap di depan kantor hingga tuntutan mereka dikabulkan. Mereka menuntut kepastian waktu perbaikan jalan Ketapang-Bojed di Wanasalam yang rusak sejak 11 tahun lalu.
"Kami hanya ingin kepastian waktu kapan jalan itu akan diperbaiki. Sampaikan kepada kami di sini," pungkasnya.
Jalan Kaki 98 Km
Diberitakan sebelumnya, pemuda asal Kecamatan Wanasalam itu memprotes jalan rusak dengan berjalan kaki ke Rangkasbitung. Mereka berjalan kaki sejauh 98 kilometer atau selama empat hari.
Salah satu pemuda bernama Refi Rizali mengatakan aksi ini menuntut agar ruas jalan Ketapang-Bojed di Wanasalam yang rusak sepanjang 2 kilometer segera diperbaiki. Pasalnya, jalan itu sudah rusak dari 11 tahun lalu.
"Kami perwakilan masyarakat yang berjalan kaki dari Wanasalam ke Rangkasbitung. Kurang lebih 98 kilometer atau selama empat hari," kata Refi saat ditemui detikcom di depan kantor Bupati Lebak, Rangkasbitung.
Lihat juga video 'Protes Jalan Rusak, Warga Pati Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan':