Polisi masih mendalami motif para tersangka serial killer Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat, yang membunuh 9 korban. Sejauh ini terungkap ada motif ekonomi, yang mana para tersangka ini menghimpun dana dari sejumlah tenaga kerja wanita (TKW).
"Sejauh ini yang kami temukan ada aliran dana Rp 1 miliar," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).
Hengki mengatakan dana tersebut ditransfer ke rekening atas nama Dede Sholehudin. Dede yang semula jadi korban ini ternyata juga tersangka dalam pembunuhan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dede ini yang menghimpun dana dari sejumlah TKW," kata Hengki.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga mengatakan dana Rp 1 miliar ini adalah total dana yang terkumpul dari sejumlah TKW.
"Aliran dana ini dari beberapa korban TKW, total ya. Secara keseluruhan kurang lebih Rp 1 miliar, ini masih kami cari siapa saja TKW tersebut," kata Panji.
Panji menyebutkan, uang tersebut ditransfer secara rutin per bulan sejak rekening dibuat oleh Dede pada April 2019.
"Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan. Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019," katanya.
Dede diduga menjadi penampung dana dari para korban. Sebab, ATM-nya sendiri dipegang oleh tersangka Wowon.
"Ini masuk ke rekening Dede Sholehudin, tapi fisik ATM dipegang tersangka Wowon," kata Panji.
Sejauh ini diketahui ada 2 TKW korban serial killer Wowon dkk. Kedua korban adalah Farida, yang dikubur di Cianjur, dan Siti yang dibuang ke laut.
Simak video 'Saksi Bisu Sandal-Jepit Rambut di Lubang 'Makam' Wowon Serial Killer':