Polisi masih menyelidiki teka-teki terkait kasus pembunuhan berantai serial killer Wowon cs di wilayah Bekasi hingga Cianjur. Polisi menyebut tidak ditemukan bercak darah di kontrakan yang berlokasi di Bantargebang, Bekasi, tempat Wowon cs mengeksekusi korban.
"Setelah dilakukan proses olah TKP dengan menggunakan teknologi deteksi darah memang di situ tidak ada cipratan darah," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Kamis (19/1/2023).
Di TKP di temukan galian dengan lebar 1x2 meter dan kedalaman 2 meter. Di sana polisi menemukan bekas muntahan korban dan bungkus yang diketahui bekas racun.
"Hasil pemeriksaan di TKP, ditemukan bahwa tidak ada tanda kerusakan. Pintu depan maupun pintu belakang. Tidak terdapat kerusakan di dalam kamar tidur, kamar tidur belakang dan area belakang rumah dari hasil olah TKP. Yang menarik terdapat lubang galian 1x2 meter kedalaman 2 meter di area belakang rumah. Tadinya tidak menemukan ini namun seiring pengamatan ditemukan lubang ini," kata dia.
"Terdapat sisa bakaran sampah di belakang rumah dekat galian ditemukan plastik diduga bekas bungkus racun di dekat bakaran sampah. Ditemukan juga alat komunikasi yang digunakan pelaku dan galian lubang yang tadi saya sebutkan," imbuhnya.
Dengan mengedepankan scientific crime investigation, polisi kemudian mengecek semua temuan tersebut. Dari bekas muntahan korban kemudian ditemukan adanya kandungan zat berbahaya berupa pestisida. Atas temuan itulah, polisi menganggap kasus tersebut bukan hanya keracunan biasa.
"Dari fakta awal ditemukan fakta bahwa narasi yang dikembangkan bahwa ketiga korban mati keracunan itu tidak benar. Tapi itu adalah pembunuhan," ujarnya.
Kasus ini diungkap oleh tim gabungan Unit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota. Dari hasil olah TKP dan pengujian labfor, ditemukan fakta bahwa sekeluarga tersebut diracun.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan para korban tersebut diracun menggunakan racun pestisida.
9 Orang Jadi Korban
Hingga saat ini, total ada sembilan jenazah yang menjadi korban pembunuhan berantai (serial killer) oleh Wowon dan Dede.
Di Bekasi, ada tiga jenazah yang ditemukan. Ada pula satu orang yang selamat namun patut diduga terlibat tindak kriminal pembunuhan menggunakan racun tersebut.
Di Cianjur, polisi menemukan empat jenazah berupa kerangka di tiga lubang. Jenazah tersebut atas nama Bayu yang masih anak-anak di lubang pertama, Noneng dan Wiwin dalam satu lubang, dan Farida di lubang ketiga. Meski begitu, polisi masih perlu mengidentifikasi lebih lanjut.
"Di TKP Cianjur, ada empat kerangka," kata Fadil.
Ada satu lagi jenazah yang masih dicari. "Ada pengakuan dari tersangka. Ada satu kerangka lain dalam pencarian belum ditemukan," kata dia.
Selain di Bekasi dan Cianjur, ada satu jenazah di Garut yang sempat dibuang ke laut.
"Di Garut, ada satu orang dikuburkan setelah sebelumnya dibuang ke laut. Dia menjadi korban, untuk menghilangkan jejaknya dibuang ke laut, ditemukan oleh masyarakat, lalu kemudian dikuburkan secara wajar. Ini sedang kita dalami," kata Fadil.
Lihat video 'Wajah Para Pelaku Pembunuhan 'Serial Killer' di Bekasi-Cianjur':