Sejarah dan Makna Pakaian Cheongsam yang Lekat dengan Imlek

Sejarah dan Makna Pakaian Cheongsam yang Lekat dengan Imlek

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Kamis, 19 Jan 2023 20:09 WIB
Cheongsam adalah pakaian wanita Tionghoa yang dipakai saat Imlek. Baju cheongsam berbentuk gaun panjang dan umumnya berwarna merah sesuai dengan tradisi Imlek.
Wanita Tionghoa memakai cheongsam (Foto: Getty Images/iStockphoto/Shutter2U)
Jakarta -

Cheongsam adalah pakaian wanita Tionghoa yang dipakai saat Hari Imlek. Baju cheongsam berbentuk gaun panjang dengan motif yang beragam. Umumnya, cheongsam berwarna merah sesuai dengan tradisi Imlek.

Lalu, bagaimana sejarah pakaian cheongsam bagi wanita Tionghoa? Apa makna cheongsam untuk peringatan Imlek? Simak penjelasan berikut ini.

Apa Itu Cheongsam?

Dilansir situs resmi Badan Perpustakaan Nasional Singapura, cheongsam dalam bahasa Katon artinya gaun panjang. Cheongsam atau qipao dalam bahasa Mandarin adalah gaya berpakaian yang biasanya dikenakan oleh wanita Tionghoa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cheongsam berada di puncak popularitasnya antara akhir 1920-an dan 1960-an. Saat itu, cheongsam menjadi pakaian standar bagi wanita-wanita Tionghoa yang tinggal di kota-kota perkotaan Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, dan Singapura.

Cheongsam adalah pakaian wanita Tionghoa yang dipakai saat Imlek. Baju cheongsam berbentuk gaun panjang dan umumnya berwarna merah sesuai dengan tradisi Imlek.Cheongsam adalah pakaian wanita Tionghoa yang dipakai saat Imlek. Baju cheongsam berbentuk gaun panjang dan umumnya berwarna merah sesuai dengan tradisi Imlek. (Foto: Getty Images/Keystone)

Sejarah Pakaian Cheongsam

Awalnya, cheongsam adalah jubah panjang yang dikenakan oleh wanita Manchu selama Dinasti Qing (1644-1911) di Tiongkok. Gaun panjang itu dipotong menjadi satu bagian yang menjuntai lurus ke mata kaki. Ada celah di kedua sisi gaun itu, tetapi pakaian lain yang dikenakan di bawahnya membuat kakinya tidak terlihat.

ADVERTISEMENT

Sebelum cheongsam, wanita Tionghoa umumnya mengenakan pakaian dua potong yang terdiri dari atasan yang dipasangkan dengan rok atau celana. Saat itu, cheongsam tidak populer karena mirip dengan pakaian pria yang dikenal sebagai changshan (kemeja panjang) atau changpao (jubah panjang)

Cheongsam pertama kali digunakan oleh sekelompok mahasiswi di Shanghai, China pada tahun 1912. Dalam upaya untuk kesetaraan gender, para siswi ini memakai cheongsam sebagai modifikasi dari jubah panjang pria.

Cheongsam untuk siswi terbuat dari katun, memiliki desain polos dan longgar dengan lengan lonceng. Kemudian, gaya pakaian ini menarik minat wanita lain dan menjadi tren dalam berbusana.

Lalu, cheongsam menjadi populer di Shanghai, China saat akhir tahun 1920-an. Cheongsam mulai menyebar dari Shanghai ke tempat-tempat dengan komunitas besar China seperti Hong Kong, Taiwan dan Singapura. Poster kalender Shanghai yang menampilkan wanita berbusana cheongsam juga turut menaikkan popularitas gaun tersebut.

Pembuatan dan Bentuk Pakaian Cheongsam

Cheongsam adalah gaun selubung dengan kerah berbentuk silinder tinggi, belahan samping, dan bukaan asimetris di bagian depan yang membentang dari tengah kerah hingga ketiak dan ke samping. Bagian bukaan pada cheongsam disertai dengan kancing dan loop yang diikat dan dikenal sebagai hua niu (kancing bunga).

Cheongsam dibuat menggunakan berbagai bahan yang sesuai dengan berbagai musim, acara, dan anggaran. Selain itu, bahan pembuatan cheongsam antara lain:

  • Satin
  • Sutra
  • Brokat
  • Beludru
  • Renda
  • Katun.

Cheongsam untuk pakaian siang hari biasanya menggunakan desain sederhana, sedangkan cheongsam sebagai pakaian malam memiliki desain yang jauh lebih rumit serta dihiasi dengan payet dan manik-manik.

Makna Pakaian Cheongsam

Pakaian cheongsam menjadi penanda identitas wanita Tionghoa. Pada wanita Tionghoa yang lebih tua, cheongsam dianggap sebagai pakaian resmi yang bermartabat dan elegan serta mencerminkan etnis mereka.

Adapun wanita Tionghoa yang lebih muda cenderung melihat cheongsam bukan sebagai penanda etnis, namun sebagai mode busana. Mereka lebih menyukai jenis cheongsam modern yang telah dimodifikasi agar sesuai dengan gaya hidup mereka.

(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads