Kasus penghadangan truk demi konten di Jl Sholeh Iskandar, Kota Bogor, yang menewaskan ABG usia 14 tahun berakhir damai. Polisi menghentikan penyidikan terhadap sopir berinisial AR (38) yang sebelumnya dijadikan tersangka dan ditahan.
"Iya, berhenti proses penyidikannya," kata Kasat Lantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria kepada wartawan di kantornya, Bogor, Rabu (18/1/2023).
DS (45), ayah dari ABG yang tewas tertabrak saat menghadang truk, dan sopir berinisial AR (38) dipertemukan di Mapolresta Bogor Kota. Kedua pihak saling memaafkan dan berdamai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Restorative justice ini adalah win-win solution atau antara kedua belah pihak sudah clear dan damai," kata Kapolresta Bogor Kota AKBP Bismo Teguh Prakoso kepada wartawan, Rabu (18/1/2023).
Bismo mengatakan kedua pihak menerima kejadian yang menewaskan ABG usia 14 tahun itu sebagai musibah. Kedua pihak sepakat menyelesaikan kasus kecelakaan lalu lintas ini secara kekeluargaan.
"Alasannya semua pihak telah memahami secara kekeluargaan, sudah ganti rugi meski tidak 100 persen. Intinya semua pihak sudah memahami bahwa ini merupakan musibah," kata Bismo.
Lihat juga video 'Demi Konten, Sekelompok Remaja di Tangerang Hadang Truk, Satu Tewas':
Baca di halaman selanjutnya: sopir dipulangkan....
Sopir Dipulangkan
Kasus remaja tewas tertabrak saat menghadang truk demi konten di Jl Sholeh Iskandar, Kota Bogor, berakhir damai. Sopir truk berinisial AR (38) telah dipulangkan.
"Terkait kasus 'Rojali', sudah ada upaya kekeluargaan dari pihak keluarga anak yang tertabrak dengan pihak sopirnya. Langkah selanjutnya akan kita restorative justice," kata Bismo kepada detikcom, Selasa (17/1/2023).
Teguh mengatakan penahanan sopir truk ditangguhkan setelah ada kesepakatan damai dengan pihak keluarga korban.
"Tadi siang sopir truk sudah kita pulangkan, kita sudah tangguhkan, jam 14 siang tadi. Sudah kita antarkan ke rumahnya. Sudah ada kesepakatan damai, jadi sopir truk sudah kita tangguhkan dan keluarga si anak yang tertabrak tidak mempermasalahkan," tambahnya.
Bismo mengatakan pihaknya juga akan mendatangi kediaman teman-teman anak yang pada malam kejadian berada di lokasi. Pihak keluarganya diminta untuk lebih mengawasi kegiatan anak-anaknya ketika di luar rumah.
"Temen-temen anak yang meninggal akan kita datangi dan akan kita lakukan pembinaan, kita juga beri pembinaan untuk keluarganya, lingkungannya, agar turut mengawasi teman-teman Rojali itu," kata Bismo.