Kasus remaja tewas tertabrak saat menghadang truk demi konten di Jl Sholeh Iskandar, Kota Bogor, berakhir damai. Sopir truk berinisial AR (38) telah dipulangkan.
"Terkait kasus 'Rojali', sudah ada upaya kekeluargaan dari pihak keluarga anak yang tertabrak dengan pihak sopirnya. Langkah selanjutnya akan kita restorative justice," kata Kapolresta Bogor Kombes Bismo Teguh Prakoso kepada detikcom, Selasa (17/1/2023).
Teguh mengatakan penahanan sopir truk ditangguhkan setelah ada kesepakatan damai dengan pihak keluarga korban.
"Tadi siang sopir truk sudah kita pulangkan, kita sudah tangguhkan, jam 14 siang tadi. Sudah kita antarkan ke rumahnya. Sudah ada kesepakatan damai, jadi sopir truk sudah kita tangguhkan dan keluarga si anak yang tertabrak tidak mempermasalahkan," tambahnya.
Bismo mengatakan pihaknya juga akan mendatangi kediaman teman-teman anak yang pada malam kejadian berada di lokasi. Pihak keluarganya diminta untuk lebih mengawasi kegiatan anak-anaknya ketika di luar rumah.
"Temen-temen anak yang meninggal akan kita datangi dan akan kita lakukan pembinaan, kita juga beri pembinaan untuk keluarganya, lingkungannya, agar turut mengawasi teman-teman Rojali itu," kata Bismo.
Sebelumnya diberitakan, seorang remaja berusia 14 tahun (sebelumnya ditulis 20 tahun) tewas tertabrak truk saat menghadang truk di Jl Sholeh Iskandar, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor. Aksi menghadang truk itu dilakukan demi konten.
"Usia 'Rojali' tewas tertabrak truk 14 tahun," kata Kasat Lantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria.
Seusai kejadian, polisi yang melakukan penyelidikan mengamankan sopir truk berinisial AR (38). Sopir truk yang sempat melarikan diri setelah menabrak korban kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolresta Bogor Kota.
Belakangan terungkap bahwa aksi nekat remaja menghadang truk berujung tewas tertabrak di Jl Sholeh Iskandar (Sholis), Kota Bogor, hanya demi sebuah konten. Korban diduga merupakan rombongan jemaah liar atau 'Rojali', yakni kelompok penyetop truk demi konten yang ramai dikenal di Kota Bogor.
"Benar, untuk konten," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso dihubungi detikcom, Senin (16/1/2023).
Bismo menyebut, upaya pencegahan kini terus dilakukan untuk meminimalisir aktivitas rojali, atau remaja jamaah liar yang kerap memberhentikan truk hanya demi sebuah konten. Sosialisasi cegah Rojali ini melibatkan TNI, Polri dan para orangtua.
"Saat ini Polresta Bogor kota sedang menggalakkan silaturahmi kamseltibcarlantas melalui hashtag #stop_rojali. Dari hasil penelusuran, korban (merupakan) 'Rojali'. Kejadian tersebut terjadi karena kurangnya pengawasan dari orang tua. Nah kita kumpulkan orangtua dengan anaknya, sehingga potensi-potensi itu dapat kita cegah," kata Bismo.
Lihat juga video 'Demi Konten, Sekelompok Remaja di Tangerang Hadang Truk, Satu Tewas':