Video yang memperlihatkan pedagang kaki lima (PKL) menjamur di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, viral di media sosial. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat buka suara.
Dilihat detikcom, Rabu (18/1/2023), dalam video yang beredar di media sosial, tampak para pedagang membuka lapaknya di sepanjang kawasan Kota Tua. Terlihat sejumlah petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub) berjaga di lokasi.
Ada berbagai jenis dagangan PKL, mulai makanan, aksesori, hingga mainan anak. Kawasan Kota Tua terlihat padat pengunjung. Para pengunjung juga tampak membeli dagangan para PKL.
Kasatpol PP Jakbar Agus Irwanto mengatakan peristiwa membeludaknya PKL itu terjadi pada Desember 2022. Dia menyebut hal itu terjadi saat libur Natal dan tahun baru 2022.
"Dengan banyaknya pengunjung ini juga dari pedagang melihat itu sebuah peluang," ujar Agus kepada wartawan di Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023).
"Kami bukan membiarkan sebenarnya. Namun kami juga melihat, kalau kita lakukan penegakan yang serta-merta, ini akan muncul chaos, karena kita juga harus memahami bahwa masyarakat sedang memanfaatkan kondisi itu untuk perbaikan ekonomi," sambungnya.
Agus mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi kembali kepada para pedagang terkait larangan berjualan di kawasan Kota Tua. Dia memastikan tak ada lagi PKL yang berjualan mulai 2023.
"Jadi di awal 2023 sudah tidak ada, sudah clear," tutur Agus.
Agus menjelaskan para pedagang diarahkan ke Lokasi Binaan Kota Intan, yang berjarak tak jauh dari Kota Tua. Dia menyebut pihaknya menjaga Kota Tua 24 jam sebagai langkah antisipasi.
"Salah satu antisipasi kami, kami edukasi sudah selesaikan di bulan Desember. Antisipasi adalah pencegahan, sterilisasi, tempat yang sudah ada dari pihak UMKM sudah ada. Silakan ke tempat yang sudah tersedia. Kita jaga (Kota Tua) 24 jam," ungkap Agus.
Lebih lanjut, Agus menyampaikan membeludaknya para PKL lantaran banyaknya pedagang baru yang muncul di Kota Tua. Dia menyebut pertambahan jumlahnya mencapai tiga kali lipat.
"Maka, selagi kami lakukan edukasi, kami data juga. Jadi hampir tiga kali lipat pertambahan pedagang. Karena tadi, karena liburan anak sekolah, pedagang ini ngejar," kata Agus.
"Jadi pedagang saat ini itu 300 pedagang, yang sudah ada, sudah lama. Iya (sekarang hampir 900)," sambungnya.
Simak juga 'Ada Rambu Zona LEZ, Pemotor Bandel Tetap Melintasi Kawasan Kota Tua':