Puan Harap Masyarakat Pilih Berobat di RI Ketimbang Luar Negeri

Erika Dyah Fitriani - detikNews
Senin, 16 Jan 2023 21:15 WIB
Foto: dok. DPR RI
Jakarta -

Ketua DPR RI Puan Maharani meninjau pembangunan Rumah Sakit Internasional Bali atau Bali International Hospital di kawasan ekonomi khusus (KEK) Sanur, Denpasar, Bali. Puan berharap masyarakat tak perlu lagi berobat ke luar negeri dengan adanya rumah sakit bertaraf internasional ini.

Ia menjelaskan Rumah Sakit Internasional Bali tak hanya memiliki fasilitas lengkap. Akan tetapi juga akan menjadi benchmark penanganan kanker. Pembangunan Rumah Sakit Internasional Bali bertaraf dunia ini bekerja sama dengan rumah sakit terbesar di Amerika Serikat, yakni Mayo Clinic.

Pembangunan rumah sakit ini bertujuan mendorong wisata kesehatan berkelas internasional di Indonesia. Puan pun berharap tren kesehatan masyarakat Indonesia dapat berubah dengan adanya rumah sakit ini.

"Kita sudah lama dengar bahwa masyarakat Indonesia yang mampu berobat di luar negeri itu banyak ke Singapura, Malaysia, dan lainnya," tutur Puan dalam keterangan tertulis, Senin (16/1/2023).

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini mengungkapkan setiap tahunnya ada 2 juta orang yang pergi ke luar negeri untuk berobat. Sehingga Indonesia kehilangan potensi perputaran uang sekitar Rp 97 triliun.

"Dengan adanya RS Internasional Bali nanti kita harap tren itu akan berubah. Sehingga masyarakat Indonesia akan lebih memilih berobat di dalam negeri daripada di luar negeri," harapnya.

Puan menambahkan hal ini bukan hanya soal penambahan devisa semata. Namun, untuk kemajuan dunia kesehatan Indonesia.

"Untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu. Bahwa Indonesia yang maju memiliki layanan kesehatan yang berkelas internasional," tegasnya.

Menurutnya, Rumah Sakit Internasional Bali pun nantinya dapat menambah pilihan paket wisata di Bali. Sebagai destinasi ternama dunia, Bali dinilai akan semakin memiliki nilai jual dengan adanya fasilitas kesehatan bertaraf internasional.

"Malah kita ingin warga negara asing yang datang ke Bali, ke Indonesia, untuk berobat sekaligus berliburan menikmati keindahan pulau Dewata. Jadi fisik dan psikis sama-sama sehat," ungkap Puan.

Pembangunan KEK Sanur

Dalam kesempatan ini, Puan disambut oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan diajak berkeliling melihat maket KEK sambil diberi penjelasan terkait progres pembangunan KEK Sanur. Terdapat sejumlah pembangunan yang sedang berlangsung, salah satunya revitalisasi Hotel Bali Beach atau Grand Inna Bali Beach (GIBB).

Puan berharap agar Grand Inna Bali Beach dapat menunjang perekonomian masyarakat di Bali sesuai harapan Bung Karno.

"Kita harus mengembalikan marwah Hotel Grand Inna Bali Beach sesuai dengan cita-cita Bung Karno," kata Puan.

Usai melihat maket pembangunan KEK Sanur, Puan didampingi Erick Thohir pun menyambut Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Acara ini turut dihadiri Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf sekaligus Komisaris Utama InJourney (induk holding BUMN Pariwisata dan Aviasi), serta Gubernur Bali Wayan Koster.

Megawati menjabarkan Grand Inna Bali Beach yang direnovasi di KEK Sanur merupakan hotel rancangan Presiden pertama RI, Soekarno yang dibangun tahun 1963. Ia berharap agar Grand Inna Bali Beach memiliki konektivitas dengan KEK Sanur mengingat hotel tersebut merupakan salah satu warisan ideologi Bung Karno.

Diketahui, saat membangun Grand Inna Bali Beach, Bung Karno ingin semua pekerjanya berasal dari Indonesia. Bahkan Bung Karno sampai menyekolahkan anak-anak Indonesia di sekolah perhotelan di Swiss agar dapat mengelola Grand Inna Bali Beach dengan baik.

Ia menambahkan renovasi Grand Inna Bali Beach tidak mengubah struktur bangunan awal dan tetap mempertahankan budaya lokal, seperti relief yang kuat akan makna sejarah. Bung Karno pun pernah berpesan agar Hotel Grand Inna Bali Beach tidak lebih tinggi dari pohon kelapa.

Megawati meminta agar keinginan Bung Karno tersebut tetap dijaga. Adapun renovasi Grand Inna Bali Beach ditargetkan selesai pada bulan akhir Agustus 2023, bersamaan dengan kawasan Kebun Raya untuk menunjang KEK Kesehatan.

Selain pembangunan rumah sakit dan renovasi, akan dibangun juga convention center, ethnomedicinal botanic garden, dan commercial center di kawasan seluas 42,26 hektare. Kebun raya berbasis tanaman obat yang ada di KEK Sanur itu akan menjadi basis bahan obat untuk menekan impor. KEK Kesehatan di Sanur ditargetkan dapat selesai pada November 2023 di mana 55 persen dari KEK di Sanur merupakan kawasan hijau.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir berharap pihaknya terus mendapat dukungan dalam pembangunan KEK Sanur, termasuk dari DPR. Ia juga meminta agar tetap mendapat bimbingan dari Megawati, apalagi Kebun Raya Kesehatan di KEK Sanur yang mengusung konsep botanical bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN.

Menurutnya, Convention Center di KEK Sanur pun akan menjadi yang terbesar di Bali. Serta akan menambah kekuatan Bali sebagai pusat industri MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) di Asia Tenggara.

"Kami mohon bimbingannya sehingga BUMN dapat menjadi benteng ekonomi nasional," pungkas Erick.




(prf/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork